Wednesday, January 22, 2020

MEMPERKOSA ANAK TEMANKU YANG SEKSI


KUMPULAN CERITA SEX - Aku selalu mencuri-curi pandang setiap dia menyajikan cemilan atau minuman jika aku bertamu menemui ayahnya. Hatiku rasanya tidak karuan, wajahnya cantik dan cuby Metha semakin bersinar saja dengan keramahanya pada teman-teman ayahnya, termasuk aku. Tingginya yang kira-kira 160 cm, berat badan 52 kg, dan pingganya yang seperti biola itu membuat birahiku selalu terbakar ketika melihatnya.

Ditambah lagi dia selalu membiarkan rambut panjang lurus hitamnya itu selalu terurai, rambutnya selalu wangi dan selalu saja nampak berkilau. Belum lagi jika akumelihat bagian payudara dan pantatnya, Astaga… sungguh montok dan semok sekali, rasanya jika aku melihatnya ingin sekali segera kutelanjangi , kujilati seluruh tubuhnya dan aku perkosa habis-habisan sampai aku puas.

Akhirnya setelah aku berkali-kali bertamu kerumah Danu (ayah Metha), aku bertekad dan berucap bernjaji pada diriku sendiri, entah bagaimana caranya aku harus bisa ML dengan Metha. Aku terus berfikir, dan terus meninjau rumah Danu. Bahkan aku sampai bertanya pada Danu dimana letak kamar-kamar mereka dengan alasan aku ingin sekali mempunyai interior kamar seperti mereka.

Danu yang saat itu tidak curiga sama sekali karena aku termasuk teman baik sekaligus teman kantor-nya dia-punmenunjukan kamarnya begitu pula kamar kedua anaknya , Metha dan Saras ( kakak Metha). Sungguh memang sudah jalanku untuk bisa menikmati tubuh Metha, ternyata kamar Metha berada dilantai bawah sedangkan kamar Saras dan dan Danu berada di lantai atas.

Wah ada juga nih kesempatan aku untuk menyelinap kekakamr Metha untuk memperkosa-nya, ucapku dalam hati. Bahkan jendela kamar Metha-pun nampaknya mudah sekalidicongkel dan letak jendela tepat menghadap pekaranganya. Jadi hal itu akan memungkinkan aku masuk dengan mudahnya dan begitu juga aku bisa kabur dengan cepatnya setelah aku memperkosa Metha.

Sampai pada akhirnya malam itu sekitar jam 10 malam aku-pun bertekad untuk menjalankan rencanaku. Saat itu aku-pun segera berangkat kerumah Danu, setelah 1 jam perjalan aku-pun akhirnya berada didepan rumah Danu. Aku melihat susasan tumah Danu sudah sunyi sekali, aku yakin saat itu Danu, istri Danu Saras, dan Metha pasti sudah tidur dengan nyenyaknya.

Seperti rencanaku, aku akan memperkosa Metha yang berada dikamar bawah, sementara kedua orang tua dan kakaknya sedang tertidur pulas di kamar mereka masing-masing dilantai atas. Rumah Danu yang mempunyai kontrusksi bangunan 2 lantai yang megah, namun rumah danu tidaka ada pagar rumahnya. Melihat hal itu aku-pun segera memasuki halaman rumah dan berada dismaping kamar Metha.

Aku yang sudah membawa obeng dan linggis, saat itu segera mencongkel jendela kamar Metha. Rasanya saat itu fikiranku terasa khawatir dan tubuhku terasa kaku karena baru pertama kalinya aku melakukan hal biadab seperti itu. Beberapa saat aku mencoba mencongkel jendela kamar Metha, ternyata tidak segampang yang aku bayangkan mencongkel sebuah jendela yang tertutup dari dalam.

Dengan diselimuti rasa cemas dan nafsu aku pantang menyerah. Setelah susah payah pada akhirnya kau-pun berhasil membuka jendela Metha dan tak lupa segera memakai sarung kepala seperti milik perampok untuk mengamankan identitasku,

“ Jedhak…, ” suara jendela Metha terdengar cukup keras ketika aku berhasil mencongkelnya.

“ Aduhhh… keras sekali suara jendelanya, gimana nih…, ” ucapku lirih dalam remangnya lampu halaman rumah Danu.

Saat itu suasana rumah sungguh sepi sekali, bahkan tidak ada satu rumahpun yang terbuka disekitar rumah Danu.Saat itu aku sejenak diam, ternyata suara jendela yang cukup keras itu tidak membangunkan Metha ataupun Danu , istri danu, dan kakaknnya Metha. Melihat hal itu aku-pun merasa lega, maka aku segera melanjutkan aksiku masuk kekakamar Metha lewat jendela.

Secara perlahan aku masuk darijendela layaknya seorang rampok yang professional, pada akhirnya aku-pun berhasil masuk dikamarnya dengan lancarnya. Setelah aku berhasil masuk kedalam kamar Metha, tubuhku rasanya gemetar, setiap ketika menuju ranjang Metha sekan-akan seluruh perabotan dikamar Metha menjerit dan menyuruhku agar segera pergi dan melarikan diri.

Benar-benar adrenalinku terpicu sekali malam itu, bahkan rasanya aku bisa mendengar detak jantungku berdetak kencang sekali. Namun saat itu berusaha menanenangkan diri sejenak. Setelah aku diam sejenak sembari memandangi Metha yang saat itu hanya memakai semacam daster tipis transparan. Tiba-tiba saja rasa takutku itu hilang, dan saat itu rasanya tubuhku terbakar oleh nafsu birahi.
capsa | capsa online | daftar domino online | poker capsa | hawaiqq | game capsa susun online | game online capsa susu |

Aku terus memandangi Metha yang terlihat montok dan imut sembari mengelus-elus penisku yang masih berada didalam celanaku. Perlahan penisku-pun mulai mengeras, sampai akhirnya penisku-pun ereksi maksimal hingga kepala penisk-lku sat itukeluar dari celana dalam dan menyentuh pusarku. Karena usdah seperti itu akupun segera melepas celana panjang dan celana dalamku.

Saat itu kejantanan-kupun berdiri tegak dengan bebasnya karena sudah keluar dari sangkarnya, Wow… panjang dan kekar sekali kejantananku, ucapku memuji kejantanaku dalam hati sembari tersenyum. Ketika aku sedang asik menggenggam dan melihata kejantanaku, tiba-tiba saja Metha terbangun dari tidurnya. Aku yang saat itu berada didekat ranjangnya, secara spontan aku-pun menutup mulutnya.

Aku menutup mulutnya dengan tangan kanan, sementara tangan kiriku lekas mengambil belati kecil yang ada disaku kemejaku lalu keurahkan kepadanya sambil berkata,

“ Ssssttt… Diem kamu ya, jangan coba-coba berteriak ataupun lari dariku !!! Jangan sammpai aku membunuh kamu jika kamu mencoba berontak dariku, ” ucapku mengancam terdengar sadis sekali. kejam.
Saat itu Metha terlihat tetap cantik dibalik wajahnya yang diselimuti rasa kaget dan takut. Dia saat itu benar-benar terkejut melihat ada seorang pria yang sudah setengah telanjang dan mengancamnya. Dia saat itu tidak berani bergerak atau-pun menunjukan rasa berontak sedikitpun. Melihat Hal itu aku-pun kemudian mulai melepas tanganku dari mulutnya, namun belati aku arahkan pada lehernya,

“ Jangan coba-coba teriak kamu yah, Sedidkit saja kamu coba berontak atau berteriak aku potong leher kamu !!!, ” ucapku mengancamnya.

Tidak mungkin saat itu aku akan membunuhnya, yang aku lakukan pada Metha adalah gertakan saja. Metha yang ketakutan saaat itu menuruti segala perkataanku. Saat itu dia aku perintahkan untuk berbalik badan agar aku bisa mengikat pergelangan tangannya dibelakang. Setelah tangannya terikat aku meminta dia untuk membalikan badan dan segera aku plester mulutnya.

Setelah selsesai aku lakukan semua, kemudian aku-pun menyibakan selimutnya dan aku jatuhkan kelantai. Gini terlihatlah Metha yang sudah tak berdaya dengan daster transpanranya yang menutupi tubuh putih dan sekalnya itu. Aku yang sudah lama menantikan moment itu, dengan segera aku melucuti celana dalam, BH dan daster metha.

Saat itu terpampanglah tubuh Metha yang sudah telanjang bulat, tubuhnya sungguh elok sekali. Kulitnya putih, payuidaranya sedang dan vaginanya benar-benar masih bersih dengan bulu kemauanya yang masih sedikit. Saat itu aku aku benar-benar terasa terbakar dengan nafsu sex-ku. Tubuhku mendadak panas dan kejantananku semakin berontal saja rasanya.

Sungguh anugerah yang indah bagiku malam itu, karena akhirnya aku akan bisa menikmati tubuh dan memek imut milik Metha. Dengan dipenuhi rasa khilaf dan nafsu aku-pun segera memposisikan kaki metha agar menekuk dan pahanya aku buka lebar-lebar. Terpampanglah vagina yang terlihat masih suci dengan belahan vagina yang merah merekah itu.

Dengan penuh nafsu aku-pun segera membuka sarung kepala yang aku gunakan hingga atas hidungku, jadi saat itu bagian mata keatas masih tetap tertutup. Lalu dengan segera aku-pun menyantap vagina Metha dengan buasnya, aku jilati bibir vagina-nya dengan penuh gairah sex. Sesekali aku juga menjilati selangkangan, pusar, bahkan aku menjilati belahan pantatnya.

Aku kagum sekali karena Vagina Metha sungguh tidak bau. Maka dari itu tanpa rasa jijik sedikitpun, jilatan-jilatanku terus aku lakukan kepada Metha, sampai pada akhirnya Metha-pun mulai mendesah,

“ Eughhh… Sssssshhhh… Aaaaahhhhhhhhhh… Ouhhhh…, ” desahnya lirih karena mulutnya tertutup plester.

Sembari terus mendesah Mata meta-pun menggelincang dan sesekalikepalanya mendongak ke atas. Nampaknya dia mersakan geli bercampur nikmat karena jilatanku pada vaginanya. Tak hanya itu yang aku lakukan, sembari terus menjilati, kedua tanganku-pun menggerayangi tubudh Metha, dan seskali juga aku memainkan putting susunya yang mulai mengeras itu.

Saat itu Metha hanya bisa pasrah dan menikmati perlakuanku saja padanya. Setelah aku puas menjilati vagina-nya, aku-pun menghentikan jilatanku kemudian aku melepas kemejaku lalu aku menindih tubuh Metha dengan tubuhku. Melihat waktuku yang tidak bisaberlama-lama maka akupun segera menjilati leher, telinga, sembari penisku aku gesek-gesekan pada kewanitaanya,

“ Eughhh… Eummm…. Ouhhh…, ” desah Metha semakin sering saja saat itu.

Sesaat aku menghentikan jilatanku pada telinga dan lehernya,
“ Kamu sungguh gadis yang sangat sempurna Metha, kamu yang nurut yah sama aku, setelah aku puas denganmu aku akan seger pergi dan tidak akan membunuhmu, ” ucapku panjang lebar sembari terus aku gesek-gesekan penisku pada vagina Metha.

Saat itu dia-pun mengangguk, dan matanya-pun terpejam diiringi tetesan air mata, seakan-akan dia sudah pasrah dan akan menikmati brutalnya nafsuku yang sedang memperkosanya. Aku terus menggesek-gesekan kejantanaku pada vaginanya, kemudian mulutku-pun beralih menjilati payudaranya dengan liarnya. Secara bergantian aku jilati putting Metha dengan penuh birahi.

Dengan rangsangan-rangsangan yang aku berikan kepada Metha, tubuhnya terus menggelincang dengan hebatnya, bahkan pantanya-pun mulai bergoyang keknanan dan kekiri diatas ranjangnya itu. Dia nampak kegelian sekali, vaginanya yang tadinya kering gini mulai basah dengan lendir senggamanya karena gesekan penisku yang terus menerus merangsang vaginanya.

Luar biasa sekali rasanya memperkosa seorang gadis yang sudah lama aku idamkan. Karena akusudah tidak tahan lagi maka aku-pun mencoba memasukan kepala penisku kedalam vagina-nya,

“ Eughhhh… Emmmm… eeee… eeeee…, ” ucapnya tidak jelas sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Aku tidak tahu apa yang dikatanya saat itu, namun dari gerakanya nampaknya dia tidak mau jika aku memasukan kejantananku kedalam vagina-nya,


“ Sudahlah jangan melawan, ingat aku bisa membunuhmu kapanpun, jika kamu ingin selamat turuti saja kemauanku, ” ucapku terus mengancamnya.
Dengan mulut tertutup plester seketika dia diam, lalu menangis dan kemudian memalingkan muka kesamping. Nampaknya ancamanku berhasil, aku tidak erduli walaupun dia memalingkan mukanya. Aku tidak mau melewatkan kesempatan untuk bersetubuh denganya. Maka dariitu aku terus mencoba menerobos kewanitaan-nya yang sudah basah dengan lendir kawinnya.

Memang benar-benar sulit sekali ketika kejanatanan-ku mencoba memnembus vaginanya walaupun usdah basah dengan lendir kawinnya. Wah anak ini masih perawan nih, sunggung beruntung sekali aku, ucapku dalam hati. Aku yang sudah diselimutinafsu sex birahi terus menciumi payudara Metha semabri terus mencoba menembus memek Metha yang sempit itu,

“ Euggghhh… Eeeeeee…, ” erang meta nampak kesakitan.

Setelah sekitar 10 menit aku terus mencoba menjebol memek sempitnya, pada akhirnya,

“ BLessssssssssssssssssssssssss… Ouhhhhhhhhh…., ” desahku diiringi masuknya penisku kedalam vagina Metha.

“ Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee…., ” ucap Metha tidak jelas terlihatkesakitan sekali.

Wow, benar-benar masih perawan anak ini, terasa sekali penisku seperti merobek sesuatu yang ada didalam vagina Metha. Saat itu aku juga merasakan ada sebuah cairan yang membasahi penisku seiring dengan jebolnya memek Metah dengan penisku. Ouhh, sungguh hangat sekali rasanya. Sesaat aku diamkan penisku tertahan didalam vagina metha.

Aku melakukan hal itu agar Metha tidak begitu sakit merasakan hilangnya keperwananya. Untuk memastikanya akupun bertanya padanya,

“ Kenapa kamu merasa kesakitan seperti itu ??? kamu masih perawan yah, ” ucapku memastikanya.
Karena mulutnya tertutup plester saat itu dia hanya mengangguk diiringi dengan air matanya yang keluar membasahi pipinya,

“ Ouh kamu masih perawan, beruntung sekali yah aku bisa memperkosa gadis perawan, hahhaha, ” ucapku diringi tawaku.

Lalu kira-kira aku sudah cuku memberinya waktu untuk mengilangkanrasa sakitnya, kemudian aku-pun segera memompa kejantananku secara perlahan. Mulailah aku tarik setengah dari kejantananku dan aku hentikn sejenak,

“ Wah kontol akupenuh dengan darahmu manis, makasih ya udah kasih aku keperawanan kamu, hhe…, ” ucapku penuh nafsu dan kepuasan.

Setelah itu akupun segera memompa kejantanaku secara perlahan keluar masuk dari vagina Metha. Metha nampak masih kesakitan karena baru saja dia kehilangan keperawananya, aku mengerti apa yang dirasakanya saat itu. Seiring aku keluar masukan penisku, pergelangan tanganya yang terikat bahkan sampai bisa mencengkram spray ranjangnya.

Bahkan aku lihat saat itu perutnya seperti kencang sekali layaknya seseorang yang sedang menahan nafasnya karena kesakitan. Aku tahu dia kesakitan sekali, namun kau tidak perduli karena aku sudah terlanjur kesetanan akibat nafsu sexs-ku. Dengan perlahan aku memompa kejantananku di vagina Metha,

“ He,em… Uhhhh… sungguh sempit sekali sayang memek kamu, Ouhhhh… kontolku rasanya seperti terjepit 2 ton daging… Ouhhhh…, ” ucapku sembari terus menggenjot vagina Metha.
Metha saat itu tidak bisa berbuat apa-apa dia hanya terus mengejangkan tubuhnya dan meneteeskan air matanya ketika penisku keluar masuk dari vagina perawanya. Aku sendiri sebenarnya kasihan, namun karena kenikmatan maka rasa iba-ku pada Metha sirna begitu saja. Dengan posisi women on Top aku terus menghujat vagina Metha.

Setelah beberapa menit penisku menjajah vagina Metha, mulailah aku melihat Metha tidak mengejangkan dan meneteskan air mata lagi. Kini cengkraman tanganya sudah mulai dilepaskan dari spray, bahkan nampak diwajahnya dia sudah mulai menikmati persetubuhan kami. Saat itu sebenarnya aku ingin sekali melepas ikatan tanganya dan plester pada mulutnya.

Aku ingin dia mengkulum penis dan mengocoknya dimulutnya, namunsetelah aku berfikir lagi itu bisa membahayakan diriku. Karena dia bisa saja memukul danberteriak ketika aku lengah sat menikmati birahiku. Jadi saat tu aku mengurungkan niatku itu. Kusodokan dalam-dalam kejantanku pada kwanitaanya, sungguh nikmatnya memek perawan yang masih muda belia.

Setelah beberapa saat aku mempekosanya dengan gaya man on top, kini aku-pun mencabut penisku yang berlumuran darah perwan Metha. Lalu aku-pun memerintahkan dia berganti posisi sex,

“ Hey kamu, sekarang kamu nungging yah, aku pingin entot kamu dengan gaya doggy style, ” ucapku dengan perlahan namun bernada emngancam.

Saat itu dia malah diam saja. Karena dia diam saja maka aku-pun mengambil belatiku yang aku letakan diatas ranjangnya kemudian aku arahkan kelehernya lagi,
“ Kamu mau nurut apa mau mati, Cepetan nungging, ” ucapku mengancam.

Dengan raut wajah yang terlihat terpaksa maka diapun segera merubah posisi sexs-nya sesuai perintahku. Saat itu diapun menungging membelakangiku dengan tanganya yag terikat dibelakang,

“ Wow… pantatmu semok sekali yah, udah gitu bersih lagi, bahkan liang duburmu-pun putih juga, memang kamu ini bidadari kali yah…, ” ucapku sembari meraba dan memegang pantanya dengan gemasnya.
permainan kartu remi | capsa susun online | capsa susun | download capsa susun | permainan capsa susun | domino kiu kiu | domino qiu qiu 99 | judicapsa

Penisku yang masih ereksi maksimal dan berlumur darah perawan saat itu-pun kembali aku benamkan pada vagina Metha dengan gaya sex Doggy Style,

“ Blesssssssssssssssssssss…. Aaaahhhhhhhhhhhhh…, ” desahku kembali merasakan jepitan vagina Metha yang masih sempit.

Saat penisku terbenam kembali nampak Metha mendongakkan kepalanya keatas dengan posisi masih menungging dan melenguh,

“ Euggggghhhhhhhhhhhhhhhhhh…., ” desahnnya tertahan.

Lalu akupun gini kembali menggenjot vagina Metha dengan gaya Doggy style, sungguh berbeda sekali rasanya bercinta dengan gaya sex itu. Rasanya aku bisa dengan maksimalnya membenamkan kejnatanku kedalam memek Metha. Secaa terusmenerus aku menngenjotnya dengan gaya Doggy Style. Tanganku yan tadinya berada dipantat Metah kini berpindah.

Sembari memindahkan tanganku ke payudara Metha, akupun yang sudah merasa akan ejakulasi segera menindihkan badanku diatas punggung Metha. Semabari terus menggenjot vagina Metha dengan kejantanaku, aku meremas payudaranya dan meciumi tengkuk Metha,
“ Eummm… Uhhhhh… Eeeeeeee… eeeeee…, ” Metha melenguh tidak jelas.

Namun dari gerak tubuhnya dan nada lenguhanya dia nampak menikmati tusukan penisku di vagina-nya itu. Dengan liarnya aku melakukan kombinasi sex, penisku menyodok memek, tanganku meremas kedua payudara, dan mulutku menciumi tengkuknya. Sungguh kombinasi sex yang sangta sempurna yang aku berikan kepada Metha.

Metha sungguh merasa nikmat, dia melenguh nikmat secara terus menerus dibalikmulutnya yang tertutup plester. Beberapa saat aku melakukan kombinas sex, rasanya batang kejantanku berdenyut secara konstan. Nampak tanda-tanda aku akan klimaks. Maka dari itu aku menambah kecepatan sodokanku. Kubenamkan penisku dalam-dalam lalu,

“ Ouhhhhhhhhhhhhhhhhh…. Crotttttttttttttttttttttttttt…. Crotttttttttttt… Crottttttttt… Crottt… pejuhku keluar manis… Ahhhhhhhhhhhhh, ” desahku dengan puas seiring tersemburnya spermaku.

“ Eughhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……, ” lenguh panjang Metha.

Penisku tertanam dalam pada di liang senggam Metha, kusemburkan sampai habis spermaku didalamnya semabri kuremas kuat payudara Metha,

“ Ouh manis, sunggu puas sekali aku malam ini, sungguh luar biasa kenikmatan dari memek sempitmu ini… Ahhh…, ” ucapku menikmati orgasmeku dengan posisi penisku masih ternanam dalam-dalam pada liang senggama Metha.

Belum pernah seumur hidupku mengeluarkan sperma sebanyak malam itu. Rasanya penisku berdenyut dengan kencangnya dan semburan spermaku begitu kencangnya, sungguh luar biasa sekali rasanya. Sementara aku menikmati orgasmeku, nampaknya Metha juga menpdatkan orgasmenya setelah beberapa detik aku mendapatkan orgasmeku.

Kurasakan memek Metha berdenyut dan menghimpit kuat kejantanku. Malam itu kami sama-sama mendapatkan orgasme, walaupun awalnya aku memperkosa namun pada akhirnya dia menikmatinya juga. Setelah aku sudah puas mendapatkan klimaksku aku yang sadar waktuku terbatas maka aku-pun segera mencabut penisku dari liang senggamanya.

Setelah tercabut penisku dari vagina Metha dengan nafas yang terengah-engah, rasa cemasku-pun kembali menyelimuti perasaanku. Kemudian dengan cepat aku-pun kembali memakai pakaianku sembari mengancam Metha,

“ Kamu jangan coba-coba lari yah, awas kamu !!!, ” ucapku sembari memakai kemeja dan celanaku.

Saat itu setelah selesai mengenakan pakaianku, tidak lupa aku mengambil belatiku dan aku-pun segera bergegas keluar dari rumah Danu dari jendela kamar Metha. Aku meninggalkan Metha dengan posisi masih menungging, mulut terplester , dan tangan terikat. Setelah keluar dari rumahnya kemuduian aku-pun segera naik kemotorku lalu cepat-cepat aku pulang kerumah.

Singkat cerita aku-pun telah sampai dirumah, aku buru-buru masuk kerumah dan kembali kekamar istriku. Kulihat istriku masih tidur dengan nyeyaknya, karena sebelum aku berangkat kerumah Danu istrku sudah tertidur pulas. Maka malam itu-pun aku segera menyusul tidur didamaping istriku sembari membayangkan kenikmatan memperkosa gadis perawan datri anak temanku itu.

Semenjak kejadian itu-pun aku entah karena apa, 3 hari kemudian Danu keluar dari pekerjaanya dan dia sekeluarga entah pindah kemana. Bahkan dia juga mengganti nomer handphone tidak aktif lagi ketika aku iseng-iseng menghubunginya. Entah bagaimana nasib Metha yang telah aku perkosa itu.

Sampai sekarang-pun aku tidak pernah mendengar kabar Danu dan keluarganya. Mungkin saja Metha telah hamil dan mengandung buah cinta kami saat itu. Maafkan aku Danu, sungguh aku seorang teman yang bejat yang tega memperkosa anakmu. TamaT.

No comments:

Post a Comment

close
Banner iklan disini