Monday, September 30, 2019

Bercinta Dengan Tante Mimi Calon Ibu Tiriku


KUMPULAN CERITA SEX - Hampir 8 tahun ibuku meninggal dunia, akupun sudah terbiasa tanpa kehadiran sesosok ibu dalam hidupku. Tapi tidak bagi ayahku, dia merasa sangat kesepian, ayah selalu saja meminta izin padaku untuk menikah lagi dan dengan terpaksa aku mengiyakan permintaan dari ayahku. Karena aku juga kasian pada ayah bagaimana perasaan batinnya tanpa kehadiaran seorang istri sebagai pelengkap hidupnya.

Selang beberapa bulan setelah mendapat izin dariku untuk menikah lagi, akhirnya ayah memberanikan diri mengajak calon ibu tiriku ke rumah, Sebut saja namanya Mimi. Umurnya sekitar 40 tahun lebih muda dari ayahku 8 tahun. Tubuhnya agak berisi dan wajahnya terlihat masih muda. Dia bekerja sebagai staff di kantor ayahku. Akumemanggilnya dengan sebutan tante Mimi.
| permainan kartu remi | capsa susun online | capsa susun | download capsa susun

Saat tante Mimi main ke rumah, aku sering melihat ayah dan tanet Mimi berpelukan saat sedang menonton tv, terkadang tangan ayah dengan nakalnya mengelus buah dada tante Mimi dengan penuh gairah. Bagaimana tidak bergairah, tubuh tante Mimi sangat semok dan mempunyai buah dada yang besar bak gunung. Semenjak ayah sering membawa tante Mimi ke rumah, aku menjadi hobi coli dengan membayangkan tanta Mimi.

Pada hari minggu pagi aku bangun karena kaget mendengar suara gelas pecah di dapur, saat kulihat ada tanet Mimi sedang membersihkan serpihan kaca.

“Awas jangan mendekat ada banyak pecahan kaca, tadi tak sengaja aku menjatuhkan gelas dan pecah…” katanya sambil jongkok mengambil serpihan kaca.

Aku yang masih sedikit mengantuk dengan sekita mataku jadi terbuka lebar karena melihat pemandangan pantat yang besar tante Mimi yang saat itu memakai daster tipis.

“Kak, tolong deh tante diambilkan sapu…” ujarnya memerintahku.

“Baik tante akan aku ambilkan, tunggu sebentar…” kataku lantas berjalan mencari sapu yang ada di halaman depan.

Sembari berjalan aku membayangkan bulatan empuk yang kulihat tadi, kontolku pun langsung menegang dibalik celana kolor yang kupakai. Saat sudah mendapatkan sapu dan berjalan kembali ke dapur, tanganku mengelus-elus kontolku dari luar celana kolorku.

“Ini tan sapunya…oya ayah mana tan?” tanyaku.

“Ayahmu sudah berangkat kerja dari subuh tadi, dia dapet tugas mendadak dan harus ke kantor pusat yang ada di Jakarta, tante disuruh diem disini nemenin kamu dan disuruh memasak juga…oya kamu mau dimasakin apa biar nanti tante masakin…” katanya sambil menyapu serpihan kaca.

“Aku mau nasi goreng aja tan…” kataku dan lalu aku berjalan menuju kamar mandi.

Aku semakin bernafsu ketika kulihat lagi pantatnya yang bergoyang ketika sedang menyapu, ditambah buah dadanya yang ikut bergoyang mengimpangi pantatnya. Di kamar mandi aku langsung saja coli seperti biasa tanpa sabun dan saat sudah mencapai punjak aku langsung mandi.

Usai mandi dengan hanya melilitkan handuk seperti rpok wanita aku menuju dapur bermaksud menanyakan apakah nasi goreng pesananku sudah jadi apa belum. tapi ketika sampai di dapur aku malah melihat pemandangan lain yang lebih indah, kulihat bongkahan pantat tante Mimi yang terlihat menggairahkan ketika sedang masak.

Entah kemasukan setan dari mana, aku memberanikan diri memeluk tante Mimi dari belakang, kuelus pantatnya dan kuciumi lehernya dari belakang. Tanta Mimi mencoba berontak, tapi aku semakin brutal.


“Iiihhh…kakak ngapain sih…jangan perkosa tante donk…aku ini calaon ibu tirimu…” katanya.

“Udah diam aja tante…kamu gak cocok jadi ibuku…kamu cocoknya jadi pelucur ayah…” kataku geram.
| main capsa online | daftar capsa online | JUDI ONLINE TERPERCAYA | 8 GAMES 1 USER ID | AGEN CAPSUN | SITUS DOMINO

“Kamu ngomong apa sih kak…aku mohon hentikan kak…” katanya semakin pelan sepertinya dia sudah terangsang juga karana lehernya terus kuciumi.

“Tante diam aja ya…nurut sama aku…aku lagi nafsu banget nih…lagian di rumah cuma ada kita berdua ja kog…oya aku juga tau kalau tadi malem tante habis ngentot sama ayah kan…aku dengar erangan ayah tapi aku sama sekali tak mendengar erangan tante, pasti tante gak terpuaskan oleh ayah ya?” bisikku pelan di telinganya sambil terus kuelus pantat dan buah dadanya dari belakang.

“Aku mohon kak, lepasin tante…” pintanya memohon sambil mengerang dan menolak elusanku.

Tak kupedulikan omongan tante. aku terus saja mencumbu tante Mimi . Aku tahu kalau tante Mimi  sangat liar kalau ngentot hanya saja saat ini dia belum begitu nafsu, Mimi butuh waktu sebentar saja untuk membangkitkan gairah nafsunya.

Terus saja kuciumi dan kujilati lehernya sambil tanganku meremas-remas buah dadanya dari belakang. Setan yang merasukiku menginginkan aku lebih dari sekedar meremas dan menciuminya saja. Secara naluri aku segera membuka dasternya dengan cara mereboknya dari belakang.

Dan terlihatlah punggungnya yang putih mulus, juga pantatnya yang saat itu tak memakai CD membuatnya menjadi semakin cantik dan otomatis membuat kontolku semakin mengeras.

Tak berlama-lama, kupaksa dia untuk menungging, dia terus saja meronta memberikan perlawanan. Tapi aku tak memperdulikannya dan malah membuatku semakin liar. Kumulai memasukkan kontolku dari belakang.

“Hentikan kak…aku calon ibumu…” jaritnya lagi.

“Sudah diam saja tante…kamu belum jadi ibuku…” kataku sambil menyodokan kontolku dan kupegang punggungnya agar kontolku bisa masuk lebih dalam.

Kurasakan memek tante Mimi belum terlalu basah, nampaknya dia belum begitu terangsang dengan apa yang sudah kulakukan tadi. Kemudian kucabut kontolku lalu kuposisikan badanku berjongkok dari belakang pantatnya dan kujilati memeknya dari bawah.

“Aahhh…mau kamu apain lagi…” katanya dengan suara khas wanita yang sedang menahan nikmat.

Kujilati memeknya seperti layaknya anjing yang sedang kehausan. Aku mencium bau memek yang khas. Aku bisa merasa kalau dia sudah mulai bernafsu, dia tak lagi berontak bahkan dia malah berpegangan ke meja kompor menahan nikmat karena jilatanku yang liar. Dam akhirnya dia pun ikut kerasukan setan.

Dia semakin menunggingkan pantatnya dan mengoyangkannya kearah mukaku. Aku benar-benar menikmatinya apa yang dia lakukan, sesekali kujilati bongkahan pantatnya yang bulat seksi.

“Aku menyerah kak, kalau niatmu ingin menikmati tubuhku dan memuaskan aku, aku persilakan tapi tolong jaga rahasia ini ya…jangan sampai ayahmu tahu…aku sayang ayahmu…aku tak mau pernikahan kita batal, aku mau tetap mau jadi ibu tirimu…tapi aku minta ini hanya sekali ini saja ya…aku tak mau mengkhianati ayahmu…” keluhnya.

Kemudian tante Mimi membalikan badan dan aku berdiri dihadapannya sambil kutatap tajam matanya. Tak kusangka dia tiba-tiba menciumi bibirku dengan liarnya seolah tak ada hari esok lagi. AKupun lantas membalas ciumanya sambil meremas buah dadanya. Tak lama setelah itu langsung saja menganngkat tubuhnya kududukkan diatas meja makan, lalu aku mulai memasukan kontolku ke dalam lubang memeknya.

“Sssttthhhh…aaahhh…nikmat kak…kontolmu benar-benar besar dan keras beda sama punya ayahmu…” rancunya keenakan.

Genjotankupun semakin ganas. Hampir 10menit aku menggenjotnya hingga akhirnya dia meraih orgasme. Tapi aku belum juga mencapai klimaksku.

“Tante aku belum bisa keluar….” keluhku padanya.

Seperti orang kelaparan dia langsung turun dari meja dan menjilati kontolku dengan ganasnya. Dia benar-benar mahir sponge kontol. Kontolku hampir habis ditelannya. Tak lama kemudian kutekan kepalanya dan…
| permainan capsa susun | domino kiu kiu | domino qiu qiu 99 | judicapsa

“Ooooohhh…tanteee aku keluaaaarrr….aahhh…” erangku. Kumuntahkan semua spermaku ke dalam tenggorokannya.

Singkat cerita diapun akhirnya menikah dengan ayahku juga. Aku sangat senang sekali karena hampir sebulan sekali aku selalu mengajaknya ngentot diapun mau karena menurutnya aku yang bisa memuaskannya. Katanya kontolku ayahku tak sekeras kontolku.

Ngintip Kakakku Yang Sedang Bercinta Dengan Calon Suaminya


KUMPULAN CERITA SEX - Saya mempunyai sahabat dari sejak SMA ke bangku kuliah sampai dia kerja dan kami pun masih sering bertemu , kalau soal hoby saya dan dia hampir sama suka main dengan wanita, kadang main ke SK , karaoke dan panti pijat, namanya imam kami sekarang tinggal atau ngekost di Jakarta, dia merupakan sahabat karibku.

Sampai suatu ketika Imam jatuh hati pada kakakku sendiri namanya Nabil , setelah kakakku juga pindah kerja di Jakarta mereka juga sering bertemu dan tahun depan rencana mereka akan menikah walau umur kakakku lebih tua 2 tahun dari imam.

Memang potongan tubuh kakaku,mbak Nabil,namanya kakakku sesuai dengan kesukaan Imam. Yaitu yang cukup atletis & tinggi serta memiliki toket yang cukup menggairahkan. Itu semua dipunyai oleh mbak Nabil. Sedang Imam sendiri memiliki tubuh yang tegap tinggi dengan dada lebar dengan penuh bulu, hingga sesuai dengan mbak Nabil. Cuma yang saya  belum tahu apakah kakakku cukup agresip dalam hal sex, sebab Imam suka biasanya selalu pilih wanita yang agresip diatas ranjang. Memang Imam, kuakui ia memiliki senjata kejantanannya hebat besar & panjang hingga membuat wanita2 menjadi ketagihan.

Aku tahu hal ini karena "hobby" nya sama & sering "salome" dengan ia & Imam selalu kalau cari wanita yang postur tubuhnya tinggi ,montok persis seperti mbak Nabil. Memang kakakku bentuk tubuhnya ideal & kencang karena senam terus sendiriian dikostnya.

Cuma soal permainan sexnya saya  tak tahu, sebab menurut pengamatanku mbak Nabil belum pernah pacaran, cuma teman2 biasa saja jadi baru sekali pacaran dengan Imam & langsung mau nikah.Kalau dengan adik2-nya sendiri ia cukup bebas bahkan dikostnya Jkt ini saja kalau omong denganku sering cuma pakai celana santai & BH saja, karena hawanya memang panas.

Dari situ saya  tahu kalau buah dada mbak Nabil cukup besar & kenyal yang menjadi kegemarannya Imam. Pada suatu hari menjelang tgl 16/8 saat saya  dikamar sendirian mataku tertuju pada tasnya Imam yang agak terbuka & didalamnya ada kain warna merah. saya  terusik utk melihatnya, kubuka tas itu ternyata yang warnah merah itu adalah sepasang celana dalam wanita mini dr renda merah dengan pakai tali disamping kiri & kananya & BH mini renda merah juga, selain itu ada dildo (Kontol tiruan) yang batangnya ber-bintil2 guna memberi rangsangan pada wanita.

saya jadi merasa aneh, tapi segera kututup tas tsb.Aku berkhayal, apakah bra & CD mini itu utk kakaku, lalu dildo itu utk siapa?. Sebab biasanya yang pakai dildo adalah wanita2 yang kesepian & tak punya teman cowok. Saat Imam pulang saya  juga tak tanya & langsung saya  tidur.

Paginya saya  bangun & siap2 utk kekost kakakku guna menemaninya sebab menjelang pertengahan Agustus 1998 yl yang ada isu akan ada huru hara di Jkt, maka hampir semua anak kost di mbak Nabil pulang daerah, juga tantenya kost ngungsi kerumah anaknya di Cipanas, jadi praktis cuma mbak Nabil sendiri yang tinggal & pembantunya .

Sedang Imam pamit akan pergi kerumah omnya dulu baru siang nanti akan menyusul kekostnya kakakku. Setelah Imam pergi dulu dengan Honda Genionya, maka dengan motor saya  pergi santai2 menuju kekost mbak Nabil (tapi memang saya  tak bilang dengan Imam kalau mau kekost mbak Nabil, sebab mestinya ia yang akan menemani kakakku).


Hingga dirumah kost kakakku, kulihat Honda Genio nya Abbas sudah disana. Saat itu suasana kost betul2 sepi, karena pembantunya didalam. Kamar kost mbak Nabil memang yang paling besar karena spt pavilliun samping rumah & ada terasnya sedikit serta ada kamar mandinya didalam.

Kulihat kamarnya mbak Nabil tertutup pintunya, juga gordynnya. Lalu secara meng-endap2 kutempelkan telingaku dipintu ternyata kudengar suara kakakku & Imam ber-cakap2.

Aku jadi pengin tahu aja, saya  segera kejendela herman yang diujung sebab saya  tahu jendela herman itu tak bisa dikunci jadi bisa dibuka dr luar. Kubuka jendela herman pelan2 lalu dengan menggunakan ballpoint kusingkap sedikit pelan2 gordynnya & mataku kudekatkan utk mengintipnya.

Astaga firullah...teman2. Benar seperti yang kuduga, saya  melihat Imam yang cuma memakai CD saja dengan kepala kontolnya sudah nongol keluar dr CD nya sedang mendekat ke mbak Nabil yang lagi memakai CD mini merah yang kulihat itu dengan bra nya.

Saat2 itu benar2 kakaku Nabil tambah begitu sexy & merangsang mata laki2 yangmemandangnya termasuk mataku juga. Tubuhnya yang mulus, putih & kencang itu cuma tertutupi oleh bra & CD mini yang sexy saja hingga membuat darah tersirap naik. Lalu Imam memeluk & menciumi mbak Nabil dengan meng-dosok2kan kepala kontolnya yang nongol keperut mbak Nabil.

Kakakku tampak menyerah saja dihujani ciuman itu cuma tangannya saja memeluk erat tubuhnya Imam. Kemudian Imam menarik kakakku menghadap kaca rias & mbak Nabil dipeliknya dr belakang. Benar2 kakakku telah menyerahkan seluruh tubuhnya kepada Imam untuk dipeluk, diciumi, di-raba2 seluruh bagian2 tubuhnya yang terlarang juga  membiarkan buah dadanya yang montok itu di-remas2 oleh Imam.

Akhirnya saya  melihat kakaku membiarkan tangannya Imam melepas bra & CD nya & juga CD nya sendiri sehingga keda anak manusia itu benar2 sudah telanjang bulat. Kakaku kemudian diangkat utk ditidurkan diatas ranjang & setelah itu ia mengambil dildo yang saya lihat itu & segera mereka main 69.

Ternyata kakakku tanpa aba2 bisa langsung memegang kontolnya Abbas yang besar & panjang itu sambil dikocok pelan2 kepalanya langsung dijilati, di-isap2 , dikelamuti & diemut-emut.Kadang2 kontolnya dimasukkan mulutnya hingga hampir separoh & kemudian di-kenyut2 dengan mulut & lidahnya.

Imam sendiri langsung menjilati itilnya kakakku lalu tangannya yang kiri meng-elus jembutnya & selakangan paha antara lubang memek & anus dr kakakku sedang tangan kanannya memainkan dildo yang berbintil itu kelubang memeknya mbak Nabil. otomatis dikerjain begitu kakakku tak kuat  menahan keri & nikmatnya sehingga kedua kakinya terus ber-gerak2 & tubuhnya tampak menggelinjang-gelinjang serta kadang mengeluarkan suara rintihan kenikmatan.

Melihat itu kontolku pun langsung tegak berdiri. Terdengar kakakku berteriak pelan,rupanya mak Nabil sudah klimaks sebab saat dildonya ditarik keluar tampak dibintilnya nempel lendir2 yang kental & Imam lalu membuka lebar lubang memeknya dengan kedua tangan seraya mulutnya langsung mencucup & menyedotnya kuat2 hingga kakkaku menjerit nikmat lagi.

Setelah itu nampak Imam menjilati bibir2 memeknya mungkin utk membersihkan lendirnya mak Nabil yang tercecer. Imam lalu duduk dipinggir tempat tidur dengan kaki dibawah & mbak Nabil kemudian disuruh naik menghadapnya dengan posisi kontolnya persis bisa masuk lubang memeknya mak Nabil.

Lalu mak Nabil didekap erat2 sambil digoyangkan tengkurap kedepan lalu kemudian tidur kebelakang, hingga kontolnya Imam benar2 me-nyodok2 memekya mbak Nabil. saya  sempat  dengar:Mas, waaah rasane niiikmat bangeeet maaaas, Kontolmu anget banget rasane ning memekku. Ojo sampe lepas yo mas!".

Kemudian Imam berdiri dengan tetap membopong mbak Nabil didepan & kontolnya tetap menyodok dalam memeknya mbak Nabil, kemudian Imam jalan2 kesana kemari, baru setelah itu mbak Nabil ditidurkan diranjang tubuhnya sedang kedua kakinya menjulur kelantai.

Lalu pantatnya mbak Nabil diganjal bantal & kemudian kedua kakinya diangkat tinggi2 & dilebarkan dengan kedua tangannya Imam sehingga lubang memeknya kakakku mengganga & kemudian kontolnya yang besar panjang itu mulai ditembakkan kevaginya.

Begitu pantatnya Imam disentakkan dengan keras maju sehingga kontolnya menghujam dengan keras pula bllleeeeesss kememeknya kakakku, langsung mbak Nabil meronta tak tahan mearakan kenikmatan yang terjadi dimemek & sekujur tubuhnya. Tapi Imam dengan tenang & pasti tetap menghujamkan kontolnya & bahkan makin lama makin dipercepat frekwnsinya hingga tangannya cuma bisa meremas kain sprei hingga lepas serta mem-banting2-kan kepalanya tanda luar biasa nikmat yang dirasakannya.

Cukup lama juga adegan itu, tetapi saat napasnya Imam mulai memburu tanda mau menyemprotkan air maninya, tak kuduga kontolnya malah dicabut dr memeknya mbak Nabil & segera disodorkan kemulutnya kakakku & tanpa basa basi langsung kontolnya yang kelihatan tegang sekali itu hingga kelihatan seluruh otot2nya segera dikocok kuat2 oleh mbak Nabil & kepalanya ditaruh didepan bibirnya.

Benar juga beberapa saat kemudian, Imam berteriak & menyemprottlah air maninya kemulut kakakku & landung lubang kontolnya di-isap2 terus utk menyedot habis air mani yang masi berada disaluran batang peninya sambil me-remas2 kantong baksonya. Setelah di-isap2, kemudian kontolnya di-pijit & di-pilin2 sehingga masih tetesan2 mani yang keluar & langsung dijilatinya hingga bersih. saya  banar2 sdh tak kuat lagi menontonnya karana kakakku ternyata juga "HOT".

Tubuh Semok Ibu Tiriku Membangkitkan Gairahku


KUMPULAN CERITA SEX -  ini terjadi 10 tahun yg lalu, ketika aku masih duduk di bangku 1 SMU, semua itu terjadi karena usaha bisnis ibu tiriku sepeninggalan almarhum ayahku yg semakin menurun. Sementara aku anak satu- satunya belum bisa berbuat banyak untuk membantu beban ibu tiriku itu.

Tibalah suatu ketika ibu tiriku mengajak aku ke daerah Jawa Tengah dimana konon katanya disana ada sebuah makam yg memiliki kekuatan, dan apabila diyakini akan mengabulkan segala keinginan kita dgn syarat bersedia melaksanakan ritual serta segala persyaratan lainnya.

Tibalah aku dan ibu tiriku di daerah jawa tengah tersebut, terbayang rasa takut seperti yg biasa kulihat di taygan-taygan televisi dan film-film horror. Namun ibu tiriku memberi tahuku agar bersikap tenang, dan selalu ingat tujuan kami kesana, memang untuk merubah nasib.

Sesampainya disana kami disambut oleh seorang pria yg bertubuh agak tinggi besar, yg dikenal sebagai penunggu gunung tersebut.

“Tentu orang sakti nih” pikirku dalam hati.

Cerita mesum terbaru, Aku dan ibu tiriku diarahkan menuju sebuah rumah kecil menyerupai gubuk ditengah hutan, saat itu hari sdh senja, sehingga suasana mulai sepi dan hanya ada pelita kecil untuk penerangan di rumah itu. Kami pun istirahat di gubuk itu sambil menunggu Mang Diman si penunggu kuburan yg memandu kami tadi.

Tak seberapa lama Mang Diman pun datang, lalu dia menjelaskan syarat yg harus kami penuhi, memang dari pengalaman yg sdh-sdh banyak yg sukses sepulang semedi di sini asalkan bersedia memenuhi segala persyaratan yg dikehendaki oleh kekuatan gaib disitu dgn sepenuh hati.

Tampak ibu tiriku berbincang-bincang dgn Mang Diman dalam bahasa daerah, intinya kami harus berada di gubuk itu selama 5 hari sambil melaksanakan semedi di kuburan yg ada di puncak gunung itu. Menjelang jam 12 aku dan ibu tiriku bersiap-siap menuju ke kuburan keramat itu dgn membawa sesajen dan sebuah tikar, aku sedikit heran saat itu ibuku mengenakan kain batik putih garis-garis hitam dan baju kebaya, seperti mau ke undangan saja pikirku dalam hati.

Kamipun berangkat menyusuri kegelapan dgn diterangi sebuah lentera kecil. Sesampainya di makam itu, Mang Diman langsung memimpin ritual khusus di atas kuburan keramat itu. Setelah berlangsung sekitar 45 menit, Mang Diman menggelar tikar yg dibawanya, lalu mendekat ke arah kami sambil mengatakan bahwa syarat terakhir sdh bisa dilaksanakan, yaitu aku harus menyetubuhi ibu tiriku diatas tikar itu. Ya ampun kenapa harus seperti itu sih, mana mungkin bisa begitu, pikirku dalam hati. Aku saling menatap dgn ibu tiriku.

“Ya sdhlah….kalau memang itu syaratnya..!” kata ibu tiriku dgn nada pasrah.

Mendadak tatapanku jadi kabur sesaat, dan agak limbung rasanya. Kulihat ibu tiriku seperti bukan sosok yg biasanya, aku tdk mengerti kenapa pikiranku jadi berubah seperti itu, saat itu ibu tiriku seperti sosok perempuan yg menggairahkan birahiku. Dalam keadaan seperti setengah sadar ibu tiriku, membisikkan sesuatu padaku.

“Kamu nggak usah takut, ikuti saja yg ibu lakukan” ungkapnya dgn nada pelan sambil membaringkan tubuhku di atas tikar itu.

Lalu dia lucuti semua celana dan bajuku, aku diam seperti terkesima, saat ibu tiriku mulai mengusap-usap kontolku, aku mulai merasakan rangsangannya, perlahan-lahan kontolku mulai dikocoknya, akhirnya kontolku ngaceng jg di tangan ibu tiriku. diapun hanya tersenyum melihat kontolku yg dalam sekejap sdh tegang dan keras. Sungguh tdk pernah kubayangkan sebelumnya, aku diperlakukan seperti itu oleh ibu tiriku.

“Punyamu lumayan gede jg ya….”sambil terus menggenggam batang kontolku sambil sesekali mengocoknya.

Gila ternyata nikmat sekali rasanya, tangan ibu tiriku, ingin sekali rasanya meremas-remas seluruh lekuk tubuhnya, tp mana mungkin pikirku. Dia pun mulai memasukan seluruh batang kontolku ke dalam mulutnya, sampai mentok.

“Aaakh…buuu…saya geli….!!” jawabku spontan.

“Iya…ibu tahu…baru kali ini kamu merasakannya..!” ungkap ibu tiriku, yg terus menjilati batang kontolku berulang-ulang, sambil diselingi dgn kocokan, sampai-sampai aku kelojotan menahan rasa geli bercampur nikmat.

Tanpa kusadari ternyata kejadian itu tak luput dari pemantauan Mang Diman, kira-kira dari jarak du meter Mang Diman memperhatikan gerakan ibu tiriku yg tengah mengulum batang kontolku, lalu di memberi kode kepada ibu tiriku agar segera memulai persetubuhannya dgnku. Ibu tiriku perlahan melepas kancing baju kebayanya dan melepas bra yg membungkus payudaranya.

Woow bulat, mulus dan masih kencang, mungkin karena ibu tiriku cukup lama menjanda, sehingga payudaranya tdk pernah tersentuh tangan laki-laki makanya terlihat masih utuh dan montok sekali. Aku semakin bergairah, dan sangat terangsang ketika ibu tiriku mulai melonggarkan lilitan kain batik putih yg dipakainya, dan melilitkannya kembali secara asal-asalan di pinggangnya, anggap saja memberi keleluasaan agar dapat menyingkapkannya dgn mudah. Ternyata benar dugaanku, ibu tiriku langsung terlentang dgn posisi kedua pahanya yg sdh mengangkang.

“Ayo naik kesini…!”ungkapnya, sambil mengarahkan tangannya agar aku segera menuju ke tengah-tengah selangkangannya itu.

“Gimana bu…saya nggak ngerti..?”ungkapku bingung.

“Ya uda sini…ibu yg masukin anumu ke punya ibu..!” ungkapnya dgn manja.

“Zlepp…Clepp..Cluppp..” dalam sekejap saja batang kontolku terbenam seluruhnya ke dalam vagina ibu tiriku yg masih sempit dan empuk itu.

“Aaaakhh…..aaahh….ssshh…ooouh… ibuuu…!”aku mendesis merasakan nikmat dan hangatnya lobang vagina ibu tiriku.

“Nggak apa-apa kan…..?”ungkap ibu tiriku sambil mengusap-usap punggungku.

“Ya uda jangan ragu-ragu….terus teken yg dalam..!”kata ibu tiriku mengajari aku.

Akupun mulai menggenjot kontolku keluar masuk lobang vagina ibu tiriku, lama-lama aku jadi terbiasa dan bisa menikmatinya.

Luar biasa sekali nikmatnya pikirku. Saat itu tak terpikir lagi kalau yg sedang kusetubuhi itu adalah ibu tiriku, yg pernah jg ditiduri oleh ayahku. Sebelumnya tdk pernah terlintas dipikiranku untuk bersetubuh dgn ibu tiriku, walaupun beberapa tahun silam sering kulihat ayahku saat lagi mencumbu ibu tiriku ini.

Setelah kami tinggal di rumah berdua pun tdk pernah terlintas pikiran kotorku terhadap ibu tiriku, sekalipun dalam kesehariannya di rumah, ibu tiriku selalu berpakaian seksi, seperti mengenakan daster yg sangat pendek, bahkan tdk jarang ibu tiriku tidur bersamaku dgn dasternya yg tersingkap kemana-mana sehingga dari paha sampai pantatnya terlihat jelas tanpa sehelai benangpun menutupinya, namun hal tersebut tdk pernah mengganggu pikiranku, apalagi sampai membuatku ingin menyetubuhinya.


Tp kali ini aku benar-benar terangsang sekali, bahkan aku tengah menyetubuhinya dgn penuh nafsu. Mang Diman pun ikut terbelalak matanya sambil berkali-kali terlihat menelan ludahnya, saat ibu tiriku berganti posisi menungging sambil menyingkapkan kain batik yg menutupi bagian pantatnya, sehingga terlihat jelas dua bulatan pantatnya yg menonjol, padat, putih, mulus. Akupun tdk menyia-nyiakan kesempatan itu, segera kuelus- elus batang kontolku lalu kembali kuarahkan ke lobang vagina ibu tiriku dari belakang.

“Aaah…ssshhh…ooohh…ibuuu…nikma t sekaliii..buu..!” ungkapku sambil terus meremas- remas bulatan pantat ibu tiriku yg tengah menungging kearahku.

Ibu tiriku memaju mundurkan pantatnya sehingga terlihat kontolku seperti sedang diasah dalam vagina ibu tiriku. Aku heran jg melihat Mang Diman yg kelihatan gelisah sambil mengelus-elus kontolnya sendiri, rupanya di terangsang melihat adeganku tadi. Dia pun mendekatkan posisinya ke sebelahku, nampaknya dia penasaran ingin melihat dari dekat adeganku dan mulusnya pantat ibu tiriku yg lagi ku remas-remas dan kugenjot dgn kontolku itu. Tiba-tiba saja Mang Diman pun menurunkan celana kolornya, lalu dia keluarkan kontolnya yg sdh tegang mengacung ke atas, sorot matanya terus tertuju ke pantat ibu tiriku yg lagi ku genjot itu.

”Saya nggak tahan jg Mas….!”katanya kepadaku, sambil mengocok kontolnya yg sdh ngaceng.

Kulihat ibu tiriku yg lagi nungging menoleh kebelakang sambil tersenyum geli melihat tingkah Mang Diman yg ikut-ikutan terangsang oleh tubuh montoknya. Kukembalikan segera konsentrasiku pada tubuh ibu tiriku yg sedang kutunggangi dgn penuh nafsu itu. Genjotanku semakin kupercepat, aku tdk tahan seakan batang kontolku lagi diremas- remas oleh dinding vagina ibu tiriku, seperti dipijit-pijit, rasa geli bercampur nikmat, apalagi saat ibu tiriku memainkan lobang vaginanya menjepit batang kontolku saat kubenamkan seluruhnya ke dalam.

“Aaaah….oouuw…iii..buuu…saa..y a…nggak tahaan…buuu…!”aku mengerang dgn penuh nikmat.

“Iyaaa….ayo terusin..sayang…sampai keluar ya…!” ungkap ibu tiriku terbata-bata karena hentakanku pada pantatnya.

Aku mulai merasakan dorongan yg kuat yg hendak meletus, air maniku seakan sdh di ujung kontolku, yg akan segera memuntahkannya ke dalam lobang vagina ibu tiriku. Tiba-tiba tubuhku terasa gemetar, darahku berdesir dgn cepat diseluruh tubuhku, seakan menahan puncak birahi yg luar biasa nikmatnya, seiring dorongan air maniku yg akan ku*kan keluar dari batang kontolku.

“Aaaahh….ooouuhh…ibuuu…crEEtt…crEEttt..crEEttt… oouuuww..!!” akhirnya air maniku muncrat, menyemprot keseluruh dinding lobang vagina ibu tiriku, sungguh betapa nikmatnya menyetubuhi ibu tiriku.

Tdk pernah terbayng olehku sebelumnya, kalau tubuh ibu tiriku yg sehari- hari didepan mataku, ternyata bisa memberikan kenikmatan yg luar biasa terhadapku. Aku terkulai lemas diatas tikar, sementara ibu tiriku yg masih dalam posisi nungging, terlihat membersihkan sisa air maniku yg berceceran di atas vaginanya dgn menggunakan kain batiknya, dia pun tersenyum puas atas kebolehanku tadi, sambil mengusap-usapkan kain batik tadi ke batang kontolku yg mulai kembali ke ukuran semula. Tinggallah Mang Diman saat itu yg terus mengocok kontolnya sendiri.

Melihat hal itu ibu tiriku segera bangun dan duduk di atas tikar, lalu diraihnya batang penis Mang Diman yg sedang tegang-tegangnya itu. Aku jadi tambah bingung, kok ibu tiriku mau megangin penis Mang Diman, mungkin sekalian kotor barangkali, atau sebagai bonus saja buat dia yg sdh memandu kami, pikirku dalam hati.

“Aduh bu….enak tenan…bu..!” Mang Diman berguman sendiri.

Karena sdh tdk tahan sejak tadi melihat kemolekan dan kemulusan tubuh ibu tiriku, Mang Diman bagaikan ketiban durian runtuh, seumur-umur baginya tdk pernah melihat tubuh semulus itu. Dia pun mengerang sekuatnya berusaha menahan air maninya agar tdk segera keluar, dia ingin lebih lama kontolnya dikocok oleh ibu tiriku, maklumlah bagi dia kesempatan seperti ini belum tentu dia dapatkan sepuluh tahun sekali.

Namun apa daya air mani Mang Diman tak bisa dibendung lagi, ibu tiriku memang sangat paham sekali bagaimana cara memuncratkannya dgn cepat, melalui sedikit sentuhan-sentuhan rahasia di bagian tertentu pada batang penis Mang Diman, akhirnya air mani Mang Diman tumpah ruah di kain batik putih yg dipakai ibu tiriku, bahkan saking bernafsunya air mani Mang Diman sebagian menyemprot di payudara ibu tiriku, air mani Mang Diman terlihat kental sekali, mungkin karena sdh sepeluh tahun dia menduda.

Tdk lama kami pun bergegas kembali ke gubuk untuk istirahat, sementara Mang Diman malam itu dgn setia menunggui kami sampai tertidur di emper gubuk. Sementara aku berada satu kamar bersama ibu tiriku dalam gubuk itu, tentu atas permintaan dari ibu tiriku sendiri agar aku menemaninya. Malam ibu tiriku bertanya padaku bagaimana perasaanku, sambil menghiburku agar tdk kaget atas kejadian di kuburan keramat itu.

“Saya takut bu….sa..ya…bi…ngung…” sambil terbata-bata.

“Iya ibu tahu…ibu ngerti…tp kamu hebat…” ibu tiriku memotong pembicaraanku.

“Maksud ibu hebat gimana…?” ungkapku dgn penuh rasa heran.

“Itu lho…. ibu baru lihat…ternyata punyamu besar sekali..” ungkap ibu tiriku sambil berbisik kepadaku.

Aku diam saja mendengar pernyataan itu.

“Ibu jadi tertarik aja melihatnya tadi….sampe sekarang terbayng terus…!”kenangnya.

“Iya bu, saya jg baru tadi aja melihat tubuh ibu dgn jelas…!” ungkapku dgn malu-malu.

“Kamu suka nggak…seperti tadi dgn ibu…?” ungkap ibu tiriku sambil berbaring menghadap ke arahku. “Hhmm…iya..iya..bu..saya suka.., enak bu..saya baru merasakan begitu.!”

“Kalau kamu mau, ibu tdk keberatan kamu setubuhi ibu seperti tadi kapan aja kamu mau, asal jangan ada orang lain yg tahu..ya…!” tegasnya, sambil kembali meraih kontolku yg sdh mengecil, lalu di usap-usapnya dgn lembut. “Kamu suka nggak ibu ginikan…?” ungkapnya dgn nada yg genit, sambil sesekali batang kontolku dikocoknya. “I..ya..bu…ssshhh.. ge..li..buu..!” ungkapku terbata-bata.

Ibu tiriku pun semakin jadi memainkan kontolku, dikulumnya dalam-dalam, lalu dijilat-jilat ujungnya dgn gemas.

“Aaahh…oouww…ibuuu…” aku mulai merintih menahan geli bercampur nikmat.

Dalam sekejap kontolku sdh mengacung tegang keatas, melihat hal itu ibu tiriku semakin bergairah melumat habis batang kontolku mulai dari bijinya sampai ke ujung, terus berulang-ulang.

“Kamu jg boleh pegang-pegang vagina ibu…!” ungkapnya sambil menarik tanganku dan menempelkannya di atas lobang vaginanya persis.

Rupanya ibu tiriku sdh sejak tadi terangsang sewaktu melihat kontolku mulai ngaceng, terlihat dari vaginanya sdh terasa basah. Tanganku yg satu lagi meraba payudara ibu tiriku yg begitu menggemaskan. Kain batik putih yg dipakainya pun sdh terlihat acak- acakan karena rabaan dan remasanku yg mulai berani ke seluruh bagian tubuhnya yg sangat menggairahkan itu.

“Ayo masukin…..ibu udah nggak tahan nih…!” ungkapnya dgn nakal.

Tanpa pikir panjang lagi langsung kubenamkan seluruh batang kontolku ke lobang vagina ibu tiriku itu.

“Aaaah….oohhh…oooh…!!” aku mulai merancu tdk karuan saking luar biasa nikmatnya.

Aku langsung menggenjot batang kontolku keluar masuk di dalam lobang vagina ibu tiriku itu. Ibu tiriku terlihat begitu seksi sekali dalam keadaan setengah bugil seperti itu. Kain batiknya melorot ketarik oleh genjotanku. Tak lama kubalikan tubuh ibu tiriku agar posisinya membelakangiku. Woow pantatnya yg montok dan gempal terlihat menungging persis di depan kontolku yg sdh sangat tegang, langsung saja kusodokkan ke lubang syurga ibu tiriku.

“Aaw…aaw….ouww…nikmat sekaliii…!!” ibu tiriku merintih sambil menahan hentakan batang kontolku yg makin dalam.

Tiba-tiba pantat ibu tiriku mulai terlihat gemetar seakan sdh mendekati orgasme.

“Aaaaw….ibu mau keluaaar….creekk crerkk creek” air mani ibu tiriku muncrat sewaktu kontolku menusuk-nusuk vaginanya yg empuk dan padat itu.

Aku terus menggenjotnya, gerakanku semakin cepat, batang kontolku pun terlihat semakin gencar menghunjam lobang vagina ibu tiriku. Ibu tiriku memang pandai, dia putar-putar pantatnya bergoyang berlawanan dgn genjotanku, sampai akhirnya aku merasa seperti di pilin-pilin nggak karuan.

“Aaaaw…oouhh….creettt..creettt…creettt.. uuhh..!!” air maniku tiba-tiba saja muncrat tak tertahankan dalam lobang vagina ibu tiriku.

Gila aku benar-benar nggak kuat lagi menahannya, memang luar biasa permainan ibu tiriku, tdk kuduga sampai seperti ini kenikmatan yg tersimpan dalam tubuh montoknya, ungkapku dalam hati.

Puas sekali rasanya, akupun kembali terkulai lemas disebelah tubuh ibu tiriku, begitu gencarnya permainan tadi, tanpa kusadari kain batik panjang ibu tiriku telah melilit ketat dari kaki sampai kepinggangku, mengikatku jadi satu dgn tubuh ibu tiriku, kami pun terbalut rapat sehingga sulit bergerak, karena dinginnya udara malam di tengah hutan saat itu, akhirnya aku dan ibu tiriku membiarkan tubuh kami dalam keadaan berpelukan seperti itu sampai pagi harinya.

Bercinta Dengan Teman Di Kantor


KUMPULAN CERITA SEX - Kejadian ini berlangsung ketika waktu itu saya dipindahkan oleh manajemen ke Bandung untuk memimpin kantor cabang Bank di Bandung. Suatu hari, sore sekitar pukul 18.00 WIB menjelang malam sebelum pulang, saya ngobrol dengan operational manager saya di ruangan saya.

Di kantor tinggal kami berdua, office boy dan para marketing sudah ijin pulang. Saya berdiri dengan badan merapat di badannya yang duduk di kursi sambil saya memandang ke arah jalan di luar. Saking dekatnya tak terasa kemaluan saya menempel ke lengan kanannya.
capsa | capsa online | daftar domino online | poker capsa | hawaiqq | game capsa susun online

Saya sejenak tertegun akan apa yang terjadi, tetapi dia kelihatannya suka dan cuek saja sambil sedikit senyum dikulum. Sedikit saya gambarkan operational manager saya yang seorang wanita agresif dan seksi ini, saya tidak akan menyebutkan siapa namanya, saya tidak ingin dia menjadi malu karena sampai saat ini kami masih tetap berhubungan baik.

Wajahnya cukup cantik, manis dengan senyum yang menggoda, dia memiliki tubuh yang mungil dengan rambut sebahu, kulitnya putih sekali, buah dadanya tidak begitu besar tapi sangat padat, bibirnya sangat sensual. Tiba-tiba tangannya memegang jari-jari tangan kanan saya lalu mengusapnya perlahan, lalu saya memandang wajah cantiknya, dia tersenyum.

Saya ingin sekali memeluk tubuh mungilnya. Dengan perlahan saya menurunkan muka saya ke mukanya, saya sentuh bibir seksinya, saya cium dengan lembut, dengan penuh perasaan, lalu dia balas dengan melumat bibir saya dengan kuluman lidahnya yang menggairahkan sambil menarik dasi saya untuk lebih merapat ke badannya.

Tangan sayapun mulai turun mengusap-usap buah dadanya, tangannya pun tidak mau kalah, batang kemaluan saya diusap-usap dan diurut-urut dengan lembut dari luar pantalon saya. Sebelum saya lebih bernafsu, saya kunci pintu, saya ingin take safe.

Saya langsung memeluk dan menciumi seluruh muka dan lehernya begitu saya kunci pintu kantor saya. Dia yang seorang wanita agresif lalu mendesah dan mengerang nikmat tidak karuan. Ini yang saya sukai darinya, dia begitu ekspresif dan amat menikmati ciuman dan cumbuan saya.

Dengan agresif dia membuka celana saya, lalu dia duduk sambil memasukkan penis saya ke dalam mulutnya dan menghisapnya perlahan-lahan lalu menariknya kembali sambil kedua bibirnya mengatupkan rapat di seputar batang kemaluan saya. Oooh, inilah yang saya paling sukai dari dia, pintar sekali mengulum kepunyaan saya. Saya tahu bahwa dia sangat mencintai saya, karenanya dia selalu memberikan yang terbaik untuk saya.


Saya benar-benar sudah tidak tahan. Segera saya tarik badannya dan saya dudukkan di atas meja saya, kedua kakinya menjuntai ke kursi. Dia benar-benar pasrah waktu saya angkat rok mininya lalu saya tarik celana dalamnya, lalu saya lumat habis selangkangannya, “Aahh”, dia menjerit perlahan sambil menjambak rambut saya.
| 8 GAMES 1 USER ID | AGEN CAPSUN | SITUS DOMINO | permainan kartu remi | capsa susun online |

Lebih kurang 10 menit saya melakukan foreplay lalu saya masukkan kemaluan saya ke dalam lubang cintanya. Pelan-pelan saya mulai menggoyang pantat saya maju mundur, diapun menggoyang-goyangkan pinggulnya naik turun mengikuti irama pantat saya, kaki kanannya saya angkat ke pundak saya sambil jari tangan kiri saya meremas-remas kedua buah dadanya. Lima menit kemudian dia mempercepat gerakannya sambil mendesah-desah,

“Oohh…, Maasss…, Maass…, nikmat Maass”, desahnya.

Tiba-tiba kaki kanannya diturunkan, kemudian kedua kakinya dilingkarkan ke belakang pantat saya, lalu dia setengah bangun, tangan kanannya memegang leher saya, sedangkan tangan kirinya menopang badannya. Bibirnya menciumi dada saya lalu lidahnya menjilat-jilat puting dada saya.

“aaghh Pak…, ooohh..,

Pak…, eennaakk paakk…, uuughh”, begitulah rintihan dan lengguhan nikmatnya seirama dengan maju mundurnya pantat saya. Batang kemaluan saya terasa lebih besar setelah sekitar 20 menit menerobos dan membongkar habis kemaluannya yang merah dan menggairahkan.
| game online capsa susun | whatsapp | game kartu | game capsa susun | domino qiu | main capsa online | daftar capsa online | JUDI ONLINE TERPERCAYA

Saya merasakan bahwa lubang kemaluannya semakin basah namun pijatan-pijatan di dalam lubang kemaluannya semakin terasa getarannya. Lima menit kemudian dia bangun memeluk tubuh saya erat sekali sambil menciumi dagu saya, pantatnya bergetar hebat dengan kedua kakinya yang semakin erat melingkar di belakang pantat saya.

“Ougghh…, hh…, Pak…, oohh…, Paak…, saya mau keluaar…, oooh…, oouuuggh…, maauu keluuaarrr…, sebentar lagi paak”, desahnya sambil terus mengerang-erang kenikmatan.

Saya semakin bergairah dan menambah kecepatan maju mundurnya pantat saya. Tiba-tiba saya merasakan badannya menegang dan menggelepar-gelepar beberapa detik, dia sedang merasakan ejakulasi, saya kembali mempercepat gerakan pantat saya sambil saya peluk dia erat dan saya mendesah-desah dan membisikkan

“Ahh…, kamu…, aagghh…, aaghh…, agghh…, kamu punya nikmat sekali sayang”, demikianlah kebiasaan kami bila bercinta, kami selalu saling apresiasi bila salah satu dari kami mencapai puncak kenikmatan. Badannya kembali mengejang kuat sambil bergetar hebat menikmati irama goyangan pantat saya serta dahsyatnya batang kemaluan saya.

“aagghh…, Paak…, saya keluaarrr Paak”, teriaknya. Bersamaan dengan telah mencapai puncak orgasme manager saya itu, maka saya tekan habis-habisan batang kemaluan saya hingga saya rasakan menyentuh dinding vaginanya. Nikmat sekali memang rasanya, saya tetap terus memaju mundurkan pantat saya, maklum saya termasuk pria yang butuh waktu lama bila bercinta. Apalagi kemaluan saya yang perkasa ini.

Bagi anda para pembaca wanita, anda bisa membayangkan kemaluan saya seperti apa, kemaluan saya tidak begitu panjang tapi sangat keras sekali, sekitar 14 cm dengan diameter sekitar 3,8 cm, berwarna coklat sedikit pink dengan kepala kemaluan bundar menawan dan mengkilat. Banyak sekali wanita yang mengagumi kemaluan saya. Mereka umumnya selalu merasa excited dan ingin selalu mem-blowjob-nya.

Sampai suatu ketika saya merasa bahwa saya akan mencapai puncak kenikmatan. Saya bisikkan bahwa saya mau keluarin di mulutnya. Dia tersenyum dan mengedipkan matanya pertanda setuju. Saya merasa sangat terangsang dan dihargai, lalu saya percepat gerakan batang kemaluan saya keluar masuk liang vaginanya yang kini terasa lebih sempit dan sedikit kering.

Dia membisikkan kata-kata kenikmatan, “Ouuugghh…, ough…, ough…, Paak…, “Pakk…, uuuhh nikmat sekali punya bapaak…, saya mau kelluar lagiii Paak”, teriaknya. Tiba-tiba badannya mengejang dan bergetar hebat beberapa saat, rupanya dia keluar untuk kedua kali.

Saya mempercepat gerakan, 2 menit kemudian ketika saya sudah tidak tahan lagi, saya keluarkan batang kemaluan saya dari liang vaginanya, lalu dia langsung jongkok bersimpuh dan saya mulai meremas-remas rambut dan sedikit menjambaknya sebelum saya ejakulasi.

Lalu…, “Cret…, cret…, crettt…, crett”, saya muntahkan cairan sperma saya ke dalam mulut seksinya. Sebagian yang masuk ke dalam mulutnya langsung ditelan, sebagian lagi mengenai mata, hidung dan dagu serta turun mengenai buah dadanya. “Ugh nikmat sekali”.
| download capsa susun | permainan capsa susun | domino kiu kiu | domino qiu qiu 99 | judicapsa | agen bandarq | daftar poker online | bandarq |

Kami lalu berpelukan sambil membisikkan kata-kata sayang, setelah kami berpakaian dan sama-sama merasa rapi, saya antarkan dia pulang ke rumahnya sambil saling berjanji untuk melakukannya esok hari.

Memuaskan Nafsu Ibu Guru Yang Semok


KUMPULAN CERITA SEX - Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu.

Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa ( saya memanggilnya Anisa ) orangnya terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok.
permainan seru | permainan terbaru | gaple | permainan hits | permainan terpopuler | permainan terpopuler di indonesia | permainan hits | permainan

Bu Anis umurnya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu.

Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi.

Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.

Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.
Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku.

“Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.

Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wow…Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering.

Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.
“Dingin banget” katanya. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku.
“Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?” pinta Anisa.
Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
” Maaf Nisa ?”

“Enggak apa-apa ?!”: sahutnya.
Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, “Dingin” katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ” Hangat bu ?” tanyaku ” iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ” pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.

Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. “Kenapa?” tanya Anisa
” Maaf Nisa ? ” Jawabku.

” Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.

Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku. Tanganku mulai merogoh ‘Ms. Veggy’nya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari …
tadi.

Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. ‘Ms. Veggy’nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.

Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ?

” Kamu kuat ya?” bisiknya mesra.
” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik.
” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali.
” Akh enggak” jawabnya sambil melepas ‘Ms. Veggy’nya dari ‘Mr. Penny’ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati ‘Mr. Penny’ku tanpa rasa jijik sedikitpun.

Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah ‘Ms. Veggy’nya. Aku jilati ‘Ms. Veggy’ itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.
Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil ?”
” Don’t worry !” katanya.


Dan setelah dia memebersihkan ‘Ms. Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang.
capsa | capsa online | daftar domino online | poker capsa | hawaiqq | game capsa susun online | game online capsa susun |

Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr. Penny’ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa ‘Mr. Penny’, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi.

Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya.

Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang ‘Ms. Veggy’nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Penny’ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.

Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu.

Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan.

Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.

Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin.

Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun ‘Mr. Penny’ku masuk ke ‘Ms. Veggy’nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan ‘Mr. Penny’ku masuk kedalam ‘Ms. Veggy’nya.

Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, ‘Ms. Veggy’nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir ‘Ms. Veggy’nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang ‘Ms. Veggy’nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, ‘Mr. Penny’ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,
“Tahan ya ?” pintanya. ” Jangan dikeluarin lho ?!” pintanya lagi.

Lalu dia menghisap ‘Mr. Penny’ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan ‘Mr. Penny’ku di ‘Ms. Veggy’nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ” keluar”, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang “keluar” dan oh,,,,oh…oh….muncratlah air maniku dilubang ‘Ms. Veggy’ Anisa.

“Jahat kamu ?!” kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ” Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu ” Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.

Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa …
menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata

” Aku suka kamu ” Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi ‘Mr. Penny’ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Anisa selalu memainkan ‘Mr. Penny’ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.

” Aku lemas sayang ?!” bisikku mesra
” Biarin !” Bisiknya mesra sekali. ” Aku suka kok !” Bisiknya lagi.

Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok ‘Ms. Veggy’nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah ‘keluar’ banyak, ‘Ms. Veggy’nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan.

Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya.

Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, “sakit rasanya” ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.

“Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ” Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.
hawaiqq | JUDI ONLINE TERPERCAYA | main poker | permainan poker | permainan domino |

Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Anisa”. Dia setuju dan masih menenteskan air mata.

Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa.

Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.

Sunday, September 29, 2019

Bercinta Dengan Guru Agama Yang Montok


KUMPULAN CERITA SEX - Semula aku tidak percaya telah berbuat mesum dengan seseorang yang sangat aku hormati, dia adalah Mbak Wulan (28 tahun) seorang guru agama di sebuah SMP negeri di Kota Yogyakarta. Aku mengenalnya karena suaminya yang bernama Susilo (40 tahun) sering mengisi pulsa di counter HP milikku.

Seminggu sekali dia ketempatku, kadang sendiri kadang juga berdua dengan istrinya. Karena sudah kenal baik aku sering mampir kerumahnya saat pulang dari toko, kebetulan rumahnya searah dengan tempat kosku. Oh ya namaku adalah Anton usiaku 22 tahun aku asal dari Surabaya.

Singkat cerita kami sudah akrab, mereka berdua sebenarnya keluarga yang sempurna menurutku, Mas Susilo bekerja sebagai teknisi listrik PLN dan mereka sudah memiliki 2 orang anak yang berusia 12 dan 8 tahun. Terus terang saat pertama bertemu dengan Mbak Wulan aku sudah sangat kagum, dia pintar, cantik dan sholehah karena selalu berjilbab rapi.
| permainan kartu remi | capsa susun online | capsa susun |

Selain itu dia juga taat pada suami dan pandai mendidik anaknya. Namun semua kekagumanku itu tiba-tiba berubah saat aku tahu kalau dia punya Pria Idaman Lain. Hal ini ku ketahui tanpa sengaja ketika aku melihat Mbak Wulan berboncengan dengan seorang lelaki di sebuah objek wisata di Kabupaten Magelang, padahal waktu itu masih jam sekolah dan seharusnya dia masih mengajar.

Akupun terus mengikutinya dan mereka berdua berhenti di tempat yang sepi di sebuah warung yang tak di pakai lagi. Dengan mengendap-endap aku merekam aksi mereka berdua yang memadu kasih di tempat sepi. Walaupun mereka hanya sekedar berpelukan dan berciuman namun ini bisa jadi bukti yang kuat atas perselingkuhan mereka.

Pada keesokan harinya aku berniat memberitahukan perselingkuhan ini pada Mas Susilo, namun saat aku datang kerumahnya aku cuma bertemu dengan Mbak Wulan. Entah setan mana yang menghasutku, tiba-tiba aku ingin memanfaatkan ini untuk berbuat sesuatu pada Mbak Wulan ketika aku diberitahu bahwa Mas Susilo sedang pergi mengunjungi Ibunya di Purwokerto beserta dua anaknya. Akhirnya akupun menjelaskan tentang rekaman video itu sambil mengancam Mbak Wulan akan mengirimkan rekaman ini pada suaminya.

Dia sangat terkejut dengan pernyataanku yang mengetahui dengan detail perselingkuhannya dan akhirnya dengan menangis diapun memohon padaku untuk menghapus video itu dan sebagai gantinya dia berjanji akan memberi imbalan apapun yang aku inginkan.

Akhirnya Mbak Wulan masuk perangkapku, dengan terus terang akupun meminta imbalan pertamaku yaitu mengajaknya mandi bersama. Dia langsung menolaknya dan menawarkan uang sebagai gantinya, namun aku tetap pada pendirianku sambil menyatakan bahwa aku tak butuh uang. Setelah sedikit bujukan akhirnya diapun mau menerima permintaanku dan aku segera menuju kamar mandi, sedangkan Mbak Wulan terlebih dulu mengambil handuk di kamarnya.

Hal ini sengaja kulakukan agar aku bisa meletakkan HPku di tempat yang aman untuk bisa merekam aksi kami tanpa diketahui oleh Mbak Wulan. Sesaat kemudian diapun datang hanya dengan berlilitkan handuk, karena semua pakaian dan jilbabnya sudah di lepas di dalam kamar. akupun segera melepas pakaianku hingga bugil.

Dia terkejut melihat torpedoku yang berdiri tegak karena terangsang dan segera kuraih tangannya lalu kuajak masuk kekamar mandi. Dia hanya diam saja sambil merunduk malu dan kesal pada perbuatanku, tapi aku tak peduli segera saja kutarik handuknya dan kamipun sama-sama bugil.

Aku sempat tertegun melihat tubuh Mbak Wulan yang sangat seksi, kulitnya yang putih mulus sangat kontras dengan warna rambutnya yang hitam panjang tergerai sampai punggung. Setelah itu kamipun mandi berdua dengan menggunakan shower sambil menikmati guyuran air aku mulai mencumbui Mbak wulan, awalnya dia menolak namun dengan sedikit ancaman diapun menurut juga.
download capsa susun | permainan capsa susun | domino kiu kiu | domino qiu qiu 99 | judicapsa | agen bandarq | daftar poker online | bandarq | SITUS POKER |

Dengan leluasa aku memainkan organ intimnya, payudaranya yang montok dan berukuran 34B itu menjadi santapan empuk bagi bibir dan lidahku. Selain itu kedua telapak tanganku juga secara bergantian bergerilya di sekitar vagina dan pantatnya yang bahenol. Awalnya Mbak Wulan selalu berusaha menghindar saat aku memasukkan dan memainkan jariku ke lubang vegy miliknya namun akhirnya dia pasrah juga, mungkin karena sudah terangsang.


Setelah beberapa lama perkiaanku ternyata benar, Mbak wulan mulai mendesah karena birahi dan akhirnya dia orgasme. Tubuhnya meliuk-liuk dan sesekali mengejang sambil mulutnya terus merintih. Aku tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu, saat dia lengah segera kuposisikan tubuhnya sedikit menungging dan kupeluk dari belakang, dia menurut saja dan tak tahu kalau sebentar lagi akan kuentoti. Aku terus memainkan jariku di lubang vegy miliknya dan pada saat yang tepat langsung kuganti dengan kontolku yang telah berdiri tegak Blezz…. Slepp kontolku menancap sempurna.

Mbak Wulan langsung berontak dan berusaha mencabut kontolku dari vaginanya, namun hal itu sia-sia saja karena aku sudah merengkuhnya dengan sepenuh tenaga sehingga perlawanannya tak berguna. Dengan leluasa aku mulai mnggoyangkan pantatku maju mundur dengan irama pelan agar tidak lepas lalu diapun mulai rileks dan tak berontak lagi, mungkin dia mulai menikmati goyangan kontolku di dalam vegynya.

Akupun mulai menambah kecepatan goyanganku Slepp…slepp…slepppp…oh…ahhh..ahhh oh…. aku dan Mbak Wulan mulai saling mendesah dan tak berapa lama dia kembali orgasme, namun reaksinya jauh berbeda dengan yang pertama. Dia mengerang dan mendesah tak karuan

Ahhh….Uhghhh….ahhhchh …ohhh….. akupun menjadi bersemangat dan semakin mempercepat goyanganku lalu diapun terkulai tak berdaya di sambil bersandar pada bak mandi. Oh… Ton kamu jahat banget sih….. aku kan sudah keluar banyak, ko masih di goyang terus….aku jadi lemas nihh.

Akupun kembali memeluknya Maaf Mbak…. aku benar-benar terangsang dengan tubuhmu yang bahenol, jadi pinginnya goyang terusss…..Tapi enak kan Mbak..? Mbak Wulan tersenyum malu sambil mencubit perutku, Ton… kalo dari tadi aku tahu kamu pinter ngentot, nggak usah dipaksapun aku mau kamu entotin. Aku sangat kaget dengan pernyataanya ini, namun hal ini dibuktikan oleh dia. setelah tenaganya pulih dia tidak menolak kuajak ngentot lagi, namun dia minta pindah kedalam kamar tidur.

Masih dalam kondisi bugil aku keluar dari kamar mandi untuk mengambil HPku yang kuselipkan di atas lubang ventilasi lalu segera masuk ke dalamkamar Mbak Wulan. Sambil menunggu dia datang kulihat kembali rekaman tadi dan hasilnya cukup memuaskan, karena semua adegan itu terekam dengan baik. Setelah itu aku segera mencari tempat yang pas untuk merekam aksiku yang kedua, tak jauh dari kasur ada tumpukan kulihat pakaian, segera kuletakkan disana sehingga tersamar dengan baik.

Setelah Mbak Wulan masuk kamar akupun segera mencumbuinya, sengaja kuarahkan vaginanya menghadap kamera HP yang berada diantara tumpukan pakaian, sehingga aksi jari-jariku yang nakal di vagina Mbak Wulan terekam dengan baik. Setelah puas bercumbu kupun segera mengentotnya yang kuawali dengan posisi terlentang.

Bless….Sleppp tanpa kesulitan aku menancapkan torpedoku dan rasanya memang mantap…. clepp..cleppp..ahhh…ahhhh….ohh..ohhh. Hanya desahan dan suara tumbukan kelamin kami yang terdengar dan berbagai gaya dalam ngentot seperti dalam film bokep yang ku tonton aku coba, termasuk gaya Dogy favoritku. Sampai akhirnya aku puas dan mencapai orgasme 2 kali. Sedangkan Mbak Wulan terkapar sampai tertidur karena kelelahan. Bahkan saat kurekam tubuh bugilnya dari jarak dekat dia hanya diam saja.

Sejak saat itulah fantasi Sex yang aku inginkan selalu dapat ku praktekkan, aku menjadi sering mendownload film bokep dari barat dan kemudian aku coba lakukan dengan Mbak Wulan. Dia tak pernah menolak, kapanpun aku minta ngentot asalkan nggak sedang menstruasi dia akan datang. Karena kebetulan tempat kosku sangat aman maka aku tak pernah repot mencari tempat untuk ngentot.
capsa | capsa online | daftar domino online | poker capsa | hawaiqq | game capsa susun online |

Namun bila rumah Mbak Wulan sepi aku lebih suka ngentot dirumahnya untuk melampiaskan fantasi Sex ku karena aku bisa lebih bebas berekspresi di berbagai tempat, tidak cuma di atas kasur, bisa di dapur, di ruang tengah, di meja makan di kamar mandi, di tempat jemur pakaian DLL.

Di rumahnya aku memiliki tempat favorit untuk melampiaskan fantasi sex ku yaitu diatas kursi sofa di ruang tamu karena lebih santai dan penuh sensasi. Sampai saat ini aku terus melakukan perselingkuhan ini.

ML Dengan Kakak Ipar Yang Semok


KUMPULAN CERITA SEX - Perkenalkan nama saya Herman, Saya seorang pria berumur 40 tahun. Istri saya satu tahun lebih muda dari saya. Secara keseluruhan kami keluarga bahagia dengan dua anak yang manis-manis. Yang sulung, perempuan kelas II SMP  dan bungsu laki-laki kelas 3 SD. Saya bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi. Sedangkan istri saya seorang wanita karier yang sukses di bidang farmasi. Kini dia menjabat sebagai Distric Manager. Kami saling mencintai. Dia merupakan seorang istri yang setia. Saya sendiri pada dasarnya suami yang setia pula. Paling tidak saya setia terhadap perasaan cinta saya kepada istri saya. Tapi tidak untuk soal seks. Saya seorang peselingkuh.
poker online terpercaya | judi poker online | poker uang asli | dewa poker asia | poker online games | situs poker |

Ini semua karena saya memiliki libido yang amat tinggi sementara istri saya tidak cukup punya minat di bidang seks. Saya menginginkan hubungan paling tidak dua kali dalam seminggu. Tetapi istri saya menganggap sekali dalam seminggu sudah berlebihan. Dia pernah bilang kepada saya, "Lebih enak hubungan sekali dalam sebulan." Tiap kali hubungan kami mencapai orgasme bersama- sama. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dengan saya. Rendahnya minat istri saya itu dikarenakan dia terlalu terkuras tenaga dan pikirannya untuk urusan kantor.

Dia berangkat ke kantor pukul 07.30 dan pulang lepas Maghrib. Sampai di rumah sudah lesu dan sekitar pukul 20.00 dia sudah terlelap, meninggalkan saya kekeringan. Kalau sudah begitu biasanya saya melakukan onani. Tentu tanpa sepengetahuan dia, karena malu kalau ketahuan. Selama perkawinan kami sudah tak terhitung berapa kali saya berselingkuh. Kalau istri saya tahu, saya tak bisa membayangkan akan seperti apa neraka yang diciptakannya. Bukan apa-apa. Perempuan- perempuan yang saya tiduri adalah mereka yang sangat dekat dengan dia.

Saya menyimpan rapat rahasia itu. Sampai kini. Itu karena saya melakukan persetubuhan hanya sekali terhadap seorang perempuan yang sama. Saya tak mau mengulanginya. Saya khawatir, pengulangan bakal melibatkan perasaan. Padahal yang saya inginkan cuma persetubuhan fisik. Bukan hati dan perasaan. Saya berusaha mengindarinya sebisa mungkin, dan memberi kesan kepada si perempuan bahwa semua yang terjadi adalah kekeliruan. Memang ada beberapa perempuan sebagai perkecualian yang nanti akan saya ceritakan.

Perempuan pertama yang saya tiduri semenjak menikah tidak lain adalah kakak istri saya. Oh ya, istri saya merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Semuanya perempuan. Istri saya sebut saja bernama Yeni. Kedua kakak Yeni sudah menikah dan punya anak. Mereka keluarga bahagia semuanya, dan telah memiliki tempat tinggal masing-masing. Hanya saya dan istri yang ikut mertua dua tahun pertama perkawinan kami. Setiap minggu keluarga besar istri saya berkumpul. Mereka keluarga yang hangat dan saling menyayangi. Mbak Maya, kakak istri saya ini adalah seorang perempuan yang dominan.

Dia terlihat sangat menguasai suaminya. Saya sering melihat Mbak Maya menghardik suaminya yang berpenampilan culun. Suami Mbak Maya sering berkeluh- kesah dengan saya tentang sikap istrinya. Tetapi kepada orang lain Mbak Maya sangat ramah, termasuk kepada saya. Dia bahkan sangat baik. Mbak Maya sering datang bersama kedua anaknya berkunjung ke rumah orang tuanya -yang artinya rumah saya juga- tanpa suaminya. Kadang-kadang sebagai basa- basi saya bertanya, "Kenapa Mas Wid tidak diajak?" "Ahh malas saya ngajak dia," jawabnya. Saya tak pernah bertanya lebih jauh. Seringkali saat Mbak Maya datang dan menginap, pas istri saya sedang tugas luar kota. Istri saya dua minggu sekali keluar kota saat itu.

Dia adalah seorang detailer yang gigih dan ambisius. Jika sudah demikian biasanya ibu mertua saya yang menyiapkan kopi buat saya, atau makan pagi dan makan malam. Tapi jika pas ada Mbak Maya, ya si Mbak inilah yang menggantikan tugas ibu mertua. Tak jarang Mbak Maya menemani saya makan. Karena seringnya bertemu, maka saya pun mulai dirasuki pikiran kotor. Saya sering membayangkan bisa tidur dengan Mbak Maya. Tapi mustahil. Mbak Maya tidak menunjukkan tipe perempuan yang gampang diajak tidur. Karenanya saya hanya bisa membayangkannya. Apalagi kalau pas hasrat menggejolak sementara istri saya up country. Aduhh, tersiksa sekali rasanya.

Dan sore itu, sehabis mandi keramas saya mengeringkan rambut dengan kipas angin di dalam kamar. Saya hanya bercelana dalam ketika Mbak Maya mendadak membuka pintu.  "Kopinya Dik Andy." Saya terkejut, dan Mbak Maya buru-buru menutup pintu ketika melihat sebelah tangan saya berada di dalam celana dalam, sementara satu tangan lain mengibas-ibas rambut di depan kipas angin. Saya malu awalnya. Tetapi kemudian berpikir, apa yang terjadi seandainya Mbak Maya melihat saya bugil ketika penis saya sedang tegang? Pikiran itu terus mengusik saya.

Peristiwa membuka pintu kamar dengan mendadak bukan hal yang tidak mungkin. Adik-adik dan kakak-kakak istri saya memang terbiasa begitu. Mereka sepertinya tidak menganggap masalah. Seolah kamar kami adalah kamar mereka juga. Adik istri saya yang bungsu (masih kelas II SMU, sebut saja Rosi) bahkan pernah menyerobot masuk begitu saja ketika saya sedang bergumul dengan istri saya. Untung saat itu kami tidak sedang bugil. Tapi dia sendiri yang malu, dan berhari-hari meledek kami.

Sejak peristiwa Mbak Maya membuka pintu itu, saya jadi sering memasang diri, tiduran di dalam kamar dengan hanya bercelana dalam sambil coli (onani). Saya hanya ingin menjaga supaya penis saya tegang, dan berharap saat itu Mbak Maya masuk. Saya rebahan sambil membaca majalah. Sialnya, yang saya incar tidak pernah datang. Sekali waktu malah si Rosi yang masuk buat meminjam lipstik istri saya. Ini memang sudah biasa. Buru- buru saya tutupkan CD saya. Tapi rupanya mata Rosi keburu melihat. "Woww, indahnya." Dia tampak cengengesan sambil memolesi bibirnya dengan gincu. "Mau kemana?" tanya saya. "Nggak. Pengin makai lipstik aja." Saya meneruskan membaca. "Coli ya Mas?" katanya. Gadis ini memang manja, dan sangat terbuka dengan saya.

Ketika saya masih berpacaran dengan istri saya, kemanjaannya bahkan luar biasa. Tak jarang kalau saya datang dia menggelendot di punggung saya. Tentu saya tak punya pikiran apa-apa. Dia kan masih kecil waktu itu. Tapi sekarang. Ahh. Tiba-tiba saya memperhatikannya. Dia sudah dewasa. Sudah seksi. Teteknya 34. Pinggang ramping, kulit bersih. Dia yang paling cantik di antara saudara istri saya. Pikiran saya mulai kotor. Menurut saya, akan lebih mudah sebenarnya menjebak Rosi daripada Mbak Maya. Rosi lebih terbuka, lebih manja. Kalau cuma mencium pipi dan mengecup bibir sedikit, bukan hal yang sulit. Dulu saya sering mengecup pipinya. Tapi sejak dia kelihatan sudah dewasa, saya tak lagi melakukannya.

Akhirnya sasaran jebakan saya beralih ke Rosi. Saya mencoba melupakan Mbak Maya. Sore selepas mandi saya rebahan di tempat tidur, dan kembali memasang jebakan untuk Rosi. Saya berbulat hati untuk memancing dia. Ini hari terakhir istri saya up country. Artinya besok di kamar ini sudah ada istri saya. Saya elus perlahan-lahan penis saya hingga berdiri tegak. Saya tidak membaca majalah. Saya seolah sedang onani. Saya pejamkan mata saya. Beberapa menit kemudian saya dengar pintu kamar berderit lembut. Ada yang membuka. Saya diam saja seolah sedang keasyikan onani. Tidak ada tanggapan. Saya melihat pintu dengan sudut mata yang terpicing. Sialan. Tak ada orang sama sekali. Mungkin si Rosi langsung kabur. Saya hampir saja menghentikan onani saya ketika dari mata yang hampir tertutup saya lihat bayangan.


Segera saya mengelus-elus penis saya dengan agak cepat dan badan bergerak-gerak kecil. Saya mencoba mengerling di antara picingan mata. Astaga! Kepala Mbak Maya di ambang pintu. Tapi kemudian bayangan itu lenyap. Lalu muncul lagi, hilang lagi, Kini tahulah saya, Mbak Maya sembunyi-sembunyi melihat saya. Beberapa saat kemudian pintu ditutup, dan tak dibuka kembali sampai saya menghentikan onani saya. Tanpa mani keluar. Malamnya, di meja makan kami makan bersama- sama. Saya, kedua mertua, Mbak Maya, Rosi dan kakak Rosi, Mayang. Berkali-kali saya merasakan Mbak Maya memperhatikan saya. Saya berdebar-debar membayangkan apa yang ada di pikiran Mbak Maya.

Saya sengaja memperlambat makan saya. Dan ternyata Mbak Maya pun demikian. Sehingga sampai semua beranjak dari meja makan, tinggal kami berdua. Selesai makan kami tidak segera berlalu. Piring-piring kotor dan makanan telah dibereskan Mak Jah, pembantu kami. "Dik Andy kesepian ya? Suka begitu kalau kesepian?" Mbak Maya mebuka suara. Saya kaget. Dia duduk persis di kanan saya. Dia memandangi saya. Matanya seakan jatuh kasihan kepada saya. Sialan. "Maksud Mbak May apaan sih?" saya pura-pura tidak tahu. "Tadi Mbak May lihat Dik Andy ngapain di kamar. Sampai Dik Andy nggak liat.
judi domino | judi domino online | qiu qiu online | dewa poker online | daftar poker | situs judi online terpercaya | judi poker online terpercaya | domino qiu qiu online | uang online | judi online |

Kalau sedang gitu, kunci pintunya. Kalau Rosi atau Ibu lihat gimana?" "Apaan sih?" saya tetap pura- pura tidak mengerti. "Tadi onani kan?" "Ohh. " Saya berpura-pura malu. Perasaan saya senang bercampur gugup, menunggu reaksi Mbak Maya. Saya menghela nafas panjang. Sengaja. "Yahh , Yeni sudah tiga hari keluar kota. Pikiran saya sedang kotor. Jadi.." "Besok lagi kalau Yeni mau keluar kota, kamu minta jatah dulu." "Ahh Mbak May ini. Susah Mbak nunggu moodnya si Yeni. Kadang pas saya lagi pengin dia sudah kecapekan." "Tapi itu kan kewajiban dia melayani kamu?" "Saya tidak ingin dia melakukan dengan terpaksa." Kami sama- sama diam.

Saya terus menunggu. Menunggu. Jantung saya berdegup keras. "Kamu sering swalayan gitu?" "Yaa sering Mbak. Kalau pengin, terus Yeni nggak mau, ya saya swalayan. Ahh udah aahh. Kok ngomongin gitu?" Saya pura-pura ingin mengalihkan pembicaraan. Tapi Mbak Maya tidak peduli. "Gini lho Dik. Masalahnya, itu tidak sehat untuk perkawinan kalian. Kamu harus berbicara dengan Yeni. Masa sudah punya istri masih swalayan." Mbak Maya memegang punggung tangan saya. "Maaf Mbak. Nafsu saya besar. Sebaliknya dengan Yeni. Jadi kayaknya saya yang mesti mengikuti kondisi dia." Kali ini saya bicara jujur. "Saya cukup puas bisa melayani diri sendiri kok." "Kasihan kamu." Mbak Maya menyentuh ujung rambut saya, dan disibakkannya ke belakang.

Saya memberanikan diri menangkap tangan itu, dan menciumnya selintas. Mbak Maya seperti kaget, dan buru- buru menariknya. "Kapan kalian terakhir kumpul?" "Dua atau tiga minggu lalu," jawab saya. Bohong besar. Mbak Maya mendesis kaget. "Ya ampuun. " "Mbak. Tapi Mbak jangan bilang apa-apa ke Yeni. Nanti salah pengertian. Dikira saya mengadu soal begituan." Mbak Maya kembali menggenggam tangan saya. Erat, dan meremasnya. Isi celana saya mulai bergerak-gerak. Kali ini saya yang menarik tangan saya dari genggaman Mbak Maya. Tapi Mbak Maya menahannya. Saya menarik lagi. Bukan apa- apa. Kali ini saya takut nanti dilihat orang lain. "Saya horny kalau Mbak pegang terus." Mbak Maya tertawa kecil dan melepaskan tangan saya.

Dia beranjak sambil mengucek-ucek rambut saya. "Kaciaann ipar Mbak satu ini." Mbak Maya berlalu, menuju ruang keluarga. "Liat TV aja yuk," ajaknya. Saya memaki dalam hati. Kurang ajar betul. Dibilang saya horny malah cengengesan, bukannya bilang, "Saya juga nih, Dik. " Setengah jengkel saya mengikutinya. Di ruang keluarga semua kumpul kecuali Rosi. Hanya sebentar. Saya masuk ke kamar. Sekitar pukul 23.00 pintu kamar saya berderit. Saya menoleh. Mbak Maya. Dia menempelkan telunjuknya di bibirnya. "Belum bobo?" tanyanya lirih. Jantung saya berdenyut keras. "Belum. " Jawab saya. "Kita ngobrol di luar yuk?" "Di sini saja Mbak." Saya seperti mendapat inspirasi. "Ihh . Di teras aja. Udah ngantuk belum?" Mbak Maya segera menghilang.

Dengan hanya bersarung telanjang dada dan CD saya mengikuti Mbak Maya ke teras. Saya memang terbiasa tidur bertelanjang dada dan bersarung. Rumah telah senyap. TV telah dimatikan. Keluarga ini memang terbiasa tidur sebelum jam 22.00. Hanya aku yang betah melek. Mbak Maya mengenakan daster tanpa lengan. Ujung atas hanya berupa seutas tali tipis. Daster kuning yang agak ketat. Saya kini memperhatikan betul lekuk tubuh perempuan yang berjalan di depan saya itu. Pantat menonjol. Singset. Kulitnya paling putih di antara semua sadaranya. Umurnya berselisih tiga tahun dengan Yeni. Mbak Maya duduk di bangku teras yang gelap.

Bangku ini dulu sering saya gunakan bercumbu dengan Yeni. Wajah Mbak Maya hanya terlihat samar-samar oleh cahaya lampu TL 10 watt milik tetangga sebelah. Itupun terhalang oleh daun-daun angsana yang rimbun. Dia memberi tempat kepada saya. Kami duduk hampir berhimpitan. Saya memang sengaja. Ketika dia mencoba menggeser sedikit menjauh, perlahan-lahan saya mendekakan diri. "Dik Andy" Mbak Maya membuka percakapan. "Nasib kamu itu sebenernya tak jauh beda dengan Mbak." Saya mengernyitkan dahi. Menunggu Mbak Maya menjelaskan. Tapi perempuan itu diam saja.

tangannya memilin-milin ujung rambut. "Maksud Mbak apa sih?" "Tidak bahagia dalam urusan tempat tidur. Ih. Gimana sih." Mbak Maya mencubit paha saya. Saya mengaduh. Memang sakit, Tapi saya senang. Perlahan- lahan penis saya bergerak. "Kok bisa?" "Nggak tahu tuh. Mas Wib itu loyo abis." "Impoten ?" Saya agak kaget. "Ya enggak sih. Tapi susah diajakin. Banyak nolaknya. Malas saya. Perempuan kok dibegituin," "Hihihi. . Tadi kok kasih nasihat ke saya?" Saya tersenyum kecil. Mbak Maya mencoba mendaratkan lagi cubitannya. Tapi saya lebih sigap. Saya tangkap tangan itu, dan saya amankan dalam genggaman. Saya mulai berani. Saya remas tangan Mbak Maya. Penis saya terasa menegang. Badan mulai panas dingin. Mungkinkan malam ini saya dan Mbak Maya..

"Terus cara pelampiasan Mbak gimana? Swalayan juga?" Tanya saya. Saya taruh sebelah tangan di atas pahanya. Mbak Maya mencoba menghindar, tapi tak jadi. "Enggak dong. Malu. Risih. Ya ditahan aja." "Kapan terakhir Mbak Maya tidur sama Mas Wib?" Saya mencium punggung tangan Mbak Maya. Lalu tangan itu saya taruh perlahan-lahan di antara pahaku, sedikit menyentuh penis. "Dua minggu lalu." "Heh?" Saya menatap matanya. Bener enggak sih. Kok jawabannya sama dengan saya? Ngeledek apa gimana nih. "Bener. " Matanya mengerling ke bawah, melihat sesuatu di dekat tangannya yang kugenggam. "Mbak.. " Saya menyusun kekuatan untuk berbicara. Tenggorokan terasa kering. Nafsu saya mulai naik. Perempuan ini bener-bener seperti merpati. Jangan-jangan hanya jinak ketika didekati. Saat dipegang dia kabur. "Hm ," Mbak Maya menatap mata saya. "Mbak pengin?" Dia tak menjawab. Wajahnya tertunduk. Saya raih pundaknya. Saya elus rambutnya. Saya sentuh pipinya. Dia diam saja.

Sejurus kemudian mulut kami berpagutan. Lama. Ciuman yang bergairah. Saya remas bagian dadanya. Lalu tali sebelah dasternya saya tarik dan terlepas. Mbak Maya merintih ketika jari saya menyentuh belahan dadanya. Secara spontan tangan kirinya yang sejak tadi di pangkuan saya menggapai apa saja. Dan yang tertangkap adalah penis. Dia meremasnya. Saya menggesek- gesekkan jari saya di dadanya. Kami kembali berciuman. "Di kamar aja yuk Mbak?" ajak saya. Lalu kami beranjak.

Setengah berjingkat- jingkat menuju kamar Mbak Maya. Kamar ini terletak bersebarangan dengan kamar saya. Di sebelah kamar Mbak Maya adalah kamar mertua saya. Malam itu tumpahlah segalanya. Kami bermain dengan hebatnya. Berkali-kali. Ini adalah perselingkuhan saya yang pertama sejak saya kawin. Belakangan saya tahu, itu juga perselingkuhan pertama Mbak Maya. Sebelum itu tak terbetik pikiran untuk selingkuh, apalagi tidur dengan laki-laki lain selain Mas Wib.

Bermacam gaya kami lakukan. Termasuk oral, dan sebuah sedotan kuat menjelang saya orgasme. Semprotan mani menerjang tenggorokan Mbak Maya. Itulah pertama kali mani saya diminum perempuan. Yeni pun tidak pernah. Tidak mau. Jijik katanya. Menjelang pagi, saat tulang kami seperti dilolosi, saya kembali ke kamar. Tidur. Saya tidak berani mengulanginya lagi. Perasaan menyesal tumpah-ruah ketika saya bertemu istri saya. Mungkin itu juga yang dirasakan Mbak Maya.

Selepas itu dia mencoba menghindari pembicaraan yang menjurus ke tempat tidur. Kami bersikap biasa- biasa, seolah tidak pernah terjadi apa pun. Ketika tidur di samping istri saya, saya berjanji dalam hati Tidak akan selingkuh lagi. Ternyata janji tinggal janji. Nafsu besar lebih mengusik saya. Terutama saat istri saya ke luar kota dan keinginan bersetubuh mendesak- desak dalam diri saya. Rasanya ingin mengulanginya dengan Mbak Maya. Tapi tampaknya mustahil. Mbak Maya benar-benar tidak memberi kesempatan kepada saya.

Dia tidak lagi mau masuk kamar saya. Jika ada perlu di menyuruh Rosi, atau berteriak di luar kamar, memanggil saya. Bahkan mulai jarang menginap. Akhirnya saya kembali ke sasaran awal saya. Rosi. Mungkinkah saya menyetubuhi adik istri saya? Uhh. Mustahil. Kalau hamil? Beda dengan Mbak Maya. Kepada dia saya tidak ragu untuk mengeluarkan benih saya ke dalam rahimnya. Kalaupun hamil, tak masalah kan. Paling-paling kalau anaknya lahir dan mirip dengan saya yaa banyak cara untuk menepis tuduhan. Lagian masak sih pada curiga?


close
Banner iklan disini